Taliban Bebaskan 2 Warga AS, Washington: Isyarat Niat Baik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Taliban telah membebaskan dua orang Amerika yang ditahan di Afghanistan , Departemen Luar Negeri menyatakan pada Selasa (20/12/2022). Pembebasan dilakukan pada hari yang sama ketika rezim militan menghadapi kecaman karena melarang perempuan di universitas.
“Kami mengerti, ini sebagai isyarat niat baik dari pihak Taliban. Ini bukan bagian dari pertukaran narapidana atau tahanan. Tidak ada uang yang berpindah tangan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP.
Price mengatakan bahwa aturan kerahasiaan melarang dia memberikan rincian lebih lanjut tentang kedua orang Amerika itu. Hingga kini Taliban masih menahan sejumlah orang dari berbagai negara.
Pembebasan itu terjadi pada hari yang sama ketika Taliban melarang kaum perempuan Afghanistan masuk universitas. Kebijakan Taliban ini menuai kecaman keras dari Amerika Serikat, yang memperingatkan akan membebankan biaya pada militan Islam.
“Ironisnya, mereka memberi kami isyarat niat baik pada hari di mana mereka melakukan isyarat seperti ini kepada rakyat Afghanistan, itu tidak hilang dari kami.” Kata Price. “Tapi, itu adalah pertanyaan bagi Taliban sendiri mengenai waktu ini,” lanjutnya.
Amerika Serikat telah berulang kali mengutuk rekam jejak Taliban sejak militan kembali berkuasa tahun lalu ketika Presiden Joe Biden menarik pasukan AS, yang menyebabkan pemerintah dukungan Barat berusia dua dekade itu runtuh.
Tetapi, pemerintahan Biden mengatakan bahwa Taliban sangat membantu selama pengambilalihan untuk membebaskan warga AS.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
“Kami mengerti, ini sebagai isyarat niat baik dari pihak Taliban. Ini bukan bagian dari pertukaran narapidana atau tahanan. Tidak ada uang yang berpindah tangan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP.
Price mengatakan bahwa aturan kerahasiaan melarang dia memberikan rincian lebih lanjut tentang kedua orang Amerika itu. Hingga kini Taliban masih menahan sejumlah orang dari berbagai negara.
Pembebasan itu terjadi pada hari yang sama ketika Taliban melarang kaum perempuan Afghanistan masuk universitas. Kebijakan Taliban ini menuai kecaman keras dari Amerika Serikat, yang memperingatkan akan membebankan biaya pada militan Islam.
“Ironisnya, mereka memberi kami isyarat niat baik pada hari di mana mereka melakukan isyarat seperti ini kepada rakyat Afghanistan, itu tidak hilang dari kami.” Kata Price. “Tapi, itu adalah pertanyaan bagi Taliban sendiri mengenai waktu ini,” lanjutnya.
Amerika Serikat telah berulang kali mengutuk rekam jejak Taliban sejak militan kembali berkuasa tahun lalu ketika Presiden Joe Biden menarik pasukan AS, yang menyebabkan pemerintah dukungan Barat berusia dua dekade itu runtuh.
Tetapi, pemerintahan Biden mengatakan bahwa Taliban sangat membantu selama pengambilalihan untuk membebaskan warga AS.
Lihat Juga: Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
(esn)