Jepang Bangun Kekuatan Militer, Korea Utara: Keputusan Berbahaya

Selasa, 20 Desember 2022 - 15:55 WIB
loading...
Jepang Bangun Kekuatan...
Korea Utara mengutuk rencana Jepang membangun kekuatan militer dengan menyebutnya sebagai keputusan berbahaya. Foto/Japan Times
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengutuk rencana Jepang untuk membangun kekuatan militernya yang diuraikan dalam strategi keamanan terbaru. Pyongyang memperingatkan Jepang akan segera menyaksikan konsekuensi dari apa yang disebutnya sebagai keputusan berbahaya.

Sementara memberikan peringatan, Korut juga mengisyaratkan kemajuan teknis dalam sistem misil jarak jauhnya.

Jepang pekan lalu mengumumkan pembangunan militer terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua karena ketegangan dengan China dan Korut yang bermusuhan serta invasi Rusia ke Ukraina memicu kekhawatiran perang.

Baca Juga: Sebut China Tantangan Strategis, Jepang Bangun Kekuatan Militer

Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan Jepang telah secara efektif memformalkan "kemampuan untuk serangan pendahuluan" dengan strategi barunya yang akan membawa perubahan mendasar pada lingkungan keamanan Asia Timur.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut juga mengkritik Amerika Serikat (AS) karena berkomplot dan menghasut skema persenjataan dan invasi Jepang dengan mengatakan bahwa AS tidak berhak mempertanyakan pertahanan Korut.

"Tindakan bodong Jepang yang berusaha untuk memuaskan niatnya yang berhati hitam, penumpukan senjata untuk invasi ulang, dengan dalih pelaksanaan hak bela diri DPRK yang sah tidak akan pernah dapat dibenarkan dan ditoleransi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantro berita Korut, KCNA, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2022).

Juru bicara itu menyebut Korea Utara dengan inisial nama resminya, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Ia juga mengatakan Korut akan mengungkapkan ketidaksenangannya dengan tindakan untuk menyoroti keputusan Jepang salah dan sangat berbahaya, memperingatkan "rasa gemetar akan segera dirasakan."

Korea Utara telah melakukan uji coba coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk ICBM yang dirancang untuk mencapai daratan AS, yang bertentangan dengan sanksi internasional.

Beberapa rudal Korut telah terbang di atas Jepang, atau mendarat di perairan di dekatnya, menuai kecaman dari sekutu setia AS itu.



Dalam pernyataan terpisah, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong mengisyaratkan kemajuan teknologi dalam sistem rudal balistik antarbenua (IBM) Korut. Ia mengecam pertanyaan atas apa yang dikatakan Korut sebagai upayanya untuk mengembangkan satelit mata-mata.

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak menengah di lepas pantai timurnya pada hari Minggu dalam apa yang disebutnya sebagai tes "penting" untuk pengembangan satelit pengintaian yang diharapkan selesai pada bulan April.



Para ahli telah meragukan tingkat teknologi satelit Korut tetapi Kim Yo-jong mencemooh pertanyaan tersebut dan mengesankan bahwa kemampuan teknis Korut termasuk pengembangan ICBM baru.

Korut telah melakukan uji tembak ICBM pada sudut yang curam dan analis mengatakan bahwa sudut peluncuran yang normal membutuhkan teknologi yang lebih canggih untuk menahan panas yang dihasilkan selama masuk kembali ke atmosfer.

"Saya bisa menjernihkan keraguan mereka tentang itu," kata Kim Yo-jong.

"Mereka akan segera mengenalinya jika kita meluncurkan ICBM dengan cara menembak langsung dari sudut yang sebenarnya," imbuhnya.

Kim Yo-jong juga menepis segala ancaman sanksi baru.

“Saat ini ketika hak kami untuk hidup dan berkembang terancam, bagaimana kami bisa menghentikan kemajuan kami karena takut akan sanksi yang kami alami secara mengerikan, bukan untuk pertama kalinya,” tegasnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)