Jepang: Rudal Antarbenua yang Ditembakkan Korut Mampu Jangkau Daratan AS
loading...
A
A
A
TOKYO - Korea Utara (Korut) telah menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mendarat di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang pada hari Jumat (18/11/2022).
Pejabat top pertahanan Jepang mengatakan misil Pyongyang itu memiliki kemampuan untuk menjangkau daratan Amerika Serikat (AS).
AS, Jepang, dan Korea Selatan mengutuk Korea Utara karena meluncurkan rudal tersebut, yang mendarat sekitar 200 km (124 mil) barat pulau Oshima di prefektur utara Hokkaido. Tidak ada laporan kerusakan kapal di lokasi hantaman ICBM tersebut.
“Kami secara alami mengajukan protes keras terhadap Korea Utara, yang telah mengulangi provokasinya dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida kepada wartawan di Thailand, di mana dia menghadiri pertemuan puncak (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
“Kami telah memberi tahu (Pyongyang) bahwa kami benar-benar tidak dapat mentoleransi tindakan seperti itu,” kata Kishida.
“Jepang, AS, dan Korea Selatan harus berkoordinasi erat untuk bekerja menuju denuklirisasi Korea Utara sepenuhnya.”
Peluncuran rudal hari Jumat akan menambah kekhawatiran bahwa Korut telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan senjata yang mampu mengirim hulu ledak nuklir ke manapun di AS.
Korea Utara memiliki dua jenis ICBM lainnya—Hwasong-14 dan Hwasong-15—dan uji peluncuran mereka pada tahun 2017 membuktikan bahwa mereka berpotensi mencapai bagian dari daratan AS.
Pada bulan Maret tahun ini, rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un melakukan peluncuran ICBM pertamanya yang sukses dalam lebih dari empat tahun, dengan data penerbangan menunjukkan bahwa ia dapat mencapai seluruh daratan AS.
Pejabat top pertahanan Jepang mengatakan misil Pyongyang itu memiliki kemampuan untuk menjangkau daratan Amerika Serikat (AS).
AS, Jepang, dan Korea Selatan mengutuk Korea Utara karena meluncurkan rudal tersebut, yang mendarat sekitar 200 km (124 mil) barat pulau Oshima di prefektur utara Hokkaido. Tidak ada laporan kerusakan kapal di lokasi hantaman ICBM tersebut.
“Kami secara alami mengajukan protes keras terhadap Korea Utara, yang telah mengulangi provokasinya dengan frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida kepada wartawan di Thailand, di mana dia menghadiri pertemuan puncak (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
“Kami telah memberi tahu (Pyongyang) bahwa kami benar-benar tidak dapat mentoleransi tindakan seperti itu,” kata Kishida.
“Jepang, AS, dan Korea Selatan harus berkoordinasi erat untuk bekerja menuju denuklirisasi Korea Utara sepenuhnya.”
Peluncuran rudal hari Jumat akan menambah kekhawatiran bahwa Korut telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan senjata yang mampu mengirim hulu ledak nuklir ke manapun di AS.
Korea Utara memiliki dua jenis ICBM lainnya—Hwasong-14 dan Hwasong-15—dan uji peluncuran mereka pada tahun 2017 membuktikan bahwa mereka berpotensi mencapai bagian dari daratan AS.
Pada bulan Maret tahun ini, rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un melakukan peluncuran ICBM pertamanya yang sukses dalam lebih dari empat tahun, dengan data penerbangan menunjukkan bahwa ia dapat mencapai seluruh daratan AS.