Empat Personel Pasukan Keamanan Iran Tewas Akibat Serangan Teroris
loading...
A
A
A
TEHERAN - Serangan 'teroris' menewaskan empat anggota pasukan keamanan Iran di wilayah tenggara yang dilanda protes anti-pemerintah serta kerusuhan ekstremis dan kriminal, media resmi melaporkan, Senin (19/12/2022).
“Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam tewas "dalam aksi teroris" di wilayah Saravan provinsi Sistan-Baluchistan dekat perbatasan Pakistan,” kata laporan kantor berita negara, IRNA.
Wilayah ini adalah salah satu yang termiskin di Iran dan merupakan rumah bagi minoritas Baluchi, yang menganut Islam Sunni. Di Iran, kamu Muslim Sunnni adalah minoritas di tengah dominasi kaum Syiah.
“Kehadiran pasukan keamanan yang kuat mendorong unsur-unsur kelompok itu untuk melarikan diri ke Pakistan,” kata IRNA tentang para penyerang tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Daerah tersebut sebelumnya telah mengalami bentrokan dengan geng penyelundup narkoba serta pemberontak dari minoritas Baluchi dan kelompok ekstremis Muslim Sunni. Awal bulan ini seorang ulama tewas setelah diculik dari masjidnya di Khash, sebuah kota di Sistan-Baluchistan.
Pekan lalu, seorang Jaksa kKpala mengatakan bahwa pembunuh ulama Abdulwahed Rigi telah ditangkap sebelum mencoba melintasi perbatasan, dan menuduh mereka berusaha menimbulkan masalah antara Sunni dan Syiah.
Kekerasan meletus di ibu kota provinsi Zahedan pada 30 September dan pihak berwenang mengatakan enam anggota pasukan keamanan termasuk di antara puluhan orang yang tewas.
Tokoh setempat mengatakan, protes di Zahedan dipicu oleh kemarahan atas laporan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang polisi. Aktivis yang berbasis di luar negeri menuduh pasukan keamanan menembaki para demonstran.
Korban jatuh dengan latar belakang kerusuhan nasional setelah kematian Mahsa Amini (22) pada 16 September, setelah penangkapannya di Teheran oleh polisi moralitas yang menuduhnya melanggar aturan berpakaian wanita Iran.
Bulan lalu delegasi dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengungkapkan kesedihan dan menjanjikan solusi dalam kunjungan ke daerah tersebut, kata media resmi saat itu.
“Anggota Korps Pengawal Revolusi Islam tewas "dalam aksi teroris" di wilayah Saravan provinsi Sistan-Baluchistan dekat perbatasan Pakistan,” kata laporan kantor berita negara, IRNA.
Wilayah ini adalah salah satu yang termiskin di Iran dan merupakan rumah bagi minoritas Baluchi, yang menganut Islam Sunni. Di Iran, kamu Muslim Sunnni adalah minoritas di tengah dominasi kaum Syiah.
“Kehadiran pasukan keamanan yang kuat mendorong unsur-unsur kelompok itu untuk melarikan diri ke Pakistan,” kata IRNA tentang para penyerang tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Daerah tersebut sebelumnya telah mengalami bentrokan dengan geng penyelundup narkoba serta pemberontak dari minoritas Baluchi dan kelompok ekstremis Muslim Sunni. Awal bulan ini seorang ulama tewas setelah diculik dari masjidnya di Khash, sebuah kota di Sistan-Baluchistan.
Pekan lalu, seorang Jaksa kKpala mengatakan bahwa pembunuh ulama Abdulwahed Rigi telah ditangkap sebelum mencoba melintasi perbatasan, dan menuduh mereka berusaha menimbulkan masalah antara Sunni dan Syiah.
Kekerasan meletus di ibu kota provinsi Zahedan pada 30 September dan pihak berwenang mengatakan enam anggota pasukan keamanan termasuk di antara puluhan orang yang tewas.
Tokoh setempat mengatakan, protes di Zahedan dipicu oleh kemarahan atas laporan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang polisi. Aktivis yang berbasis di luar negeri menuduh pasukan keamanan menembaki para demonstran.
Korban jatuh dengan latar belakang kerusuhan nasional setelah kematian Mahsa Amini (22) pada 16 September, setelah penangkapannya di Teheran oleh polisi moralitas yang menuduhnya melanggar aturan berpakaian wanita Iran.
Bulan lalu delegasi dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengungkapkan kesedihan dan menjanjikan solusi dalam kunjungan ke daerah tersebut, kata media resmi saat itu.
(esn)