Dampak Meningkatnya Covid-19, Shanghai Akan Tutup Sebagian Besar Sekolah

Minggu, 18 Desember 2022 - 21:00 WIB
loading...
Dampak Meningkatnya Covid-19, Shanghai Akan Tutup Sebagian Besar Sekolah
Dampak Meningkatnya Covid-19, Shanghai Akan Tutup Sebagian Besar Sekolah. FOTO/Reuters
A A A
SHANGHAI - Otoritas kota Shanghai akan kembali menutup sebagian besar sekolah pada Senin (19/12/2022). Langkah ini diambil pasca dicabutnya pembatasan pandemi corona di China, yang ternyata memicu ledakan kasus.

Seperti dilaporkan Bloomberg, siswa di semua kelas, kecuali siswa SMP dan SMA yang akan lulus musim panas mendatang, harus belajar di rumah mulai minggu depan. Otoritas pendidikan kota terbesar China mengatakan dalam sebuah posting WeChat pada Sabtu (17/12/2022).



Taman kanak-kanak juga akan ditutup, menurut pengumuman tersebut. Perintah itu adalah tindakan kehati-hatian yang langka dari para pejabat yang telah menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk membatalkan hampir semua pembatasan yang mencegah Covid-19 selama tiga tahun terakhir.

Infeksi telah melonjak di Beijing, di mana virus sekarang merajalela, dan tampaknya semakin tinggi di Shanghai, di mana penduduknya beralih dari hanya mengetahui sedikit orang yang terkena virus, menjadi seluruh keluarga terinfeksi.

Di Beijing, Reuters melaporkan mobil jenazah yang membawa jenazah berbaris di jalan masuk ke krematorium Covid-19 yang ditunjuk di ibu kota China pada Sabtu, sementara para pekerja di selusin rumah duka kota itu lebih sibuk dari biasanya.

Kondisi ini terjadi beberapa hari setelah China mencabut pembatasan pandemi yang ketat. Seorang jurnalis Reuters melihat sekitar 30 mobil jenazah berhenti di jalan masuk menuju rumah duka Dongjiao, sebuah krematorium yang ditunjuk Covid di Beijing.



Beberapa meter dari krematorium, di rumah duka, wartawan Reuters melihat sekitar 20 kantong jenazah berwarna kuning berisi jenazah di lantai. Reuters tidak dapat segera memastikan apakah kematian itu karena Covid.

Operator keamanan parkir dan pemilik toko guci di gedung rumah duka, berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah kematian di atas rata-rata pada periode ini dan lebih banyak jika dibandingkan dengan periode sebelum pencabutan sebagian besar pembatasan pandemi.

"Kami memiliki lebih sedikit mobil dan pekerja sekarang," kata seorang staf di Rumah Duka Miyun kepada Reuters melalui telepon. Ia menambahkan, bahwa ada tumpukan permintaan untuk layanan kremasi. "Kami memiliki banyak pekerja yang dinyatakan positif," lanjutnya.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)