Sempat Ditelan, Kuda Nil Muntahkan Kembali Bayi 2 Tahun Hidup-hidup
loading...
A
A
A
KAMPALA - Sebuah peristiwa aneh yang melibatkan seekor kuda nil terjadi di Uganda . Seekor kuda nil besar yang marah menelan seorang anak laki-laki berumur 2 tahun sebelum kemudian memuntahkannya kembali hidup-hidup.
Anak laki-laki itu - yang diketahui bernama Iga Paul - dimuntahkan kembali oleh kuda nil setelah penduduk setempat yang marah dan terkejut melempari binatang mamalia yang kelaparan itu dengan batu.
Anehnya, kejadian tersebut terjadi pada bulan April tahun ini, namun baru dilaporkan ke polisi pada awal pekan ini ketika rekaman videonya menjadi viral secara lokal.
Serangan itu terjadi di lepas pantai Danau Edwards, dan tampaknya kuda nil itu menyerang anak laki-laki yang sedang bermain di luar rumahnya tanpa pengawasan.
“Ini adalah insiden pertama di mana seekor kuda nil tersesat dari Danau Edward dan menyerang seorang anak kecil," kata kepolisian setempat.
“(Kuda nil) itu mencengkeram bocah itu dari kepala dan menelan separuh tubuhnya," ungkap polisi.
“Dibutuhkan keberanian seorang Chrispas Bagonza, yang berada di dekatnya, untuk menyelamatkan korban setelah dia melempari kuda nil dan menakutinya, menyebabkannya melepaskan korban dari mulutnya,” kata polisi seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (17/12/2022).
Bocah itu kemudian dibawa ke klinik terdekat, sebelum dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Tidak jelas luka apa yang dideritanya, tetapi dia diberi vaksin rabies – yang diketahui dibawa oleh kuda nil.
Laporan menunjukkan bahwa kuda nil itu hanya bermain dengan bocah itu, bukannya memakannya, karena mereka vegetarian, tetapi mereka dapat menyerang manusia jika merasa terancam.
Di Afrika, ada sekitar 500 kematian di tangan – atau mulut – kuda nil per tahun.
Menurut National Geographic, kuda nil adalah hewan paling mematikan di dunia dan membunuh manusia hampir dua kali lebih banyak daripada singa.
“Pejantan bisa menjadi agresif jika mereka merasakan bahaya. Induk mungkin menyerang untuk melindungi anaknya," kata National Geographic.
“Meski beratnya bisa mencapai empat ton, mereka bisa berlari hingga 20 mil per jam," sambung National Geographic.
"Rahang mereka dapat terbuka hingga 180 derajat, menjepit dengan kekuatan 10 kali lipat dari rahang manusia, dan gigi taring bawah mereka dapat tumbuh hingga lebih dari satu setengah kaki panjangnya," demikian penjelasan National Geographic.
Anak laki-laki itu - yang diketahui bernama Iga Paul - dimuntahkan kembali oleh kuda nil setelah penduduk setempat yang marah dan terkejut melempari binatang mamalia yang kelaparan itu dengan batu.
Anehnya, kejadian tersebut terjadi pada bulan April tahun ini, namun baru dilaporkan ke polisi pada awal pekan ini ketika rekaman videonya menjadi viral secara lokal.
Serangan itu terjadi di lepas pantai Danau Edwards, dan tampaknya kuda nil itu menyerang anak laki-laki yang sedang bermain di luar rumahnya tanpa pengawasan.
“Ini adalah insiden pertama di mana seekor kuda nil tersesat dari Danau Edward dan menyerang seorang anak kecil," kata kepolisian setempat.
“(Kuda nil) itu mencengkeram bocah itu dari kepala dan menelan separuh tubuhnya," ungkap polisi.
“Dibutuhkan keberanian seorang Chrispas Bagonza, yang berada di dekatnya, untuk menyelamatkan korban setelah dia melempari kuda nil dan menakutinya, menyebabkannya melepaskan korban dari mulutnya,” kata polisi seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (17/12/2022).
Bocah itu kemudian dibawa ke klinik terdekat, sebelum dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Tidak jelas luka apa yang dideritanya, tetapi dia diberi vaksin rabies – yang diketahui dibawa oleh kuda nil.
Laporan menunjukkan bahwa kuda nil itu hanya bermain dengan bocah itu, bukannya memakannya, karena mereka vegetarian, tetapi mereka dapat menyerang manusia jika merasa terancam.
Di Afrika, ada sekitar 500 kematian di tangan – atau mulut – kuda nil per tahun.
Menurut National Geographic, kuda nil adalah hewan paling mematikan di dunia dan membunuh manusia hampir dua kali lebih banyak daripada singa.
“Pejantan bisa menjadi agresif jika mereka merasakan bahaya. Induk mungkin menyerang untuk melindungi anaknya," kata National Geographic.
“Meski beratnya bisa mencapai empat ton, mereka bisa berlari hingga 20 mil per jam," sambung National Geographic.
"Rahang mereka dapat terbuka hingga 180 derajat, menjepit dengan kekuatan 10 kali lipat dari rahang manusia, dan gigi taring bawah mereka dapat tumbuh hingga lebih dari satu setengah kaki panjangnya," demikian penjelasan National Geographic.
(ian)