Turki Tangkap Puluhan Tersangka Agen Mossad
loading...
A
A
A
ANKARA - Media di Turki melaporkan pihak berwenang negara itu telah menangkap 44 tersangka mata-mata Israel yang dituduh mengumpulkan informasi tentang warga Palestina dan LSM di negara itu.
Menurut Daily Sabah operasi tersebut - upaya bersama antara polisi Turki dan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) - menargetkan perusahaan swasta yang menawarkan layanan investigasi kepada kontak di badan intelijen Israel Mossad.
Tujuh dari tersangka saat ini ditahan, sementara 13 lainnya masih dicari oleh polisi.
Salah satu dari mereka yang ditangkap, hanya disebut sebagai 'I.Y', telah membuka firma penyelidik swasta pada tahun 2007, sementara yang lain diidentifikasi sebagai dosen universitas.
Polisi Turki mengatakan para tersangka mengaku dibayar oleh Mossad untuk memata-matai warga Palestina dan LSM Palestina. Informasi tersebut dilaporkan digunakan oleh badan intelijen Israel untuk membuat kampanye dan ancaman pencemaran nama baik secara online.
Penangkapan itu mengikuti operasi serupa pada 2021, di mana intelijen Turki mengawasi jaringan lima sel yang bekerja untuk Mossad. Operasi tersebut berujung pada penangkapan 15 orang di empat provinsi.
Pihak berwenang Turki mengatakan mata-mata itu memberi informasi kepada Israel tentang siswa internasional, terutama mereka yang memiliki prospek bekerja di industri pertahanan seperti dikutip dari New Arab, Kamis (15/12/2022).
Para tersangka mata-mata Israel telah ditangkap di sejumlah negara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Lebanon, di mana 185 tersangka mata-mata ditahan awal bulan ini.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang Malaysia menangkap beberapa orang sehubungan dengan penculikan dan percobaan penculikan dua warga Palestina di Kuala Lumpur pada bulan September.
Menurut laporan media salah satu tersangka dilaporkan menjalankan perusahaan investigasi swasta.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Menurut Daily Sabah operasi tersebut - upaya bersama antara polisi Turki dan Organisasi Intelijen Nasional (MIT) - menargetkan perusahaan swasta yang menawarkan layanan investigasi kepada kontak di badan intelijen Israel Mossad.
Tujuh dari tersangka saat ini ditahan, sementara 13 lainnya masih dicari oleh polisi.
Salah satu dari mereka yang ditangkap, hanya disebut sebagai 'I.Y', telah membuka firma penyelidik swasta pada tahun 2007, sementara yang lain diidentifikasi sebagai dosen universitas.
Polisi Turki mengatakan para tersangka mengaku dibayar oleh Mossad untuk memata-matai warga Palestina dan LSM Palestina. Informasi tersebut dilaporkan digunakan oleh badan intelijen Israel untuk membuat kampanye dan ancaman pencemaran nama baik secara online.
Penangkapan itu mengikuti operasi serupa pada 2021, di mana intelijen Turki mengawasi jaringan lima sel yang bekerja untuk Mossad. Operasi tersebut berujung pada penangkapan 15 orang di empat provinsi.
Pihak berwenang Turki mengatakan mata-mata itu memberi informasi kepada Israel tentang siswa internasional, terutama mereka yang memiliki prospek bekerja di industri pertahanan seperti dikutip dari New Arab, Kamis (15/12/2022).
Para tersangka mata-mata Israel telah ditangkap di sejumlah negara dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Lebanon, di mana 185 tersangka mata-mata ditahan awal bulan ini.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang Malaysia menangkap beberapa orang sehubungan dengan penculikan dan percobaan penculikan dua warga Palestina di Kuala Lumpur pada bulan September.
Menurut laporan media salah satu tersangka dilaporkan menjalankan perusahaan investigasi swasta.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(ian)