ISIS Klaim Serangan Bom Kabul, China Desak Warganya Tinggalkan Afghanistan

Rabu, 14 Desember 2022 - 00:15 WIB
loading...
ISIS Klaim Serangan...
ISIS mengklaim serangan bom di hotel Kabul, China desak warganya tinggalkan Afghanistan. Foto/Bloomberg
A A A
KABUL - China mendesak warganya untuk meninggalkan Afghanistan sesegera mungkin. Itu dilakukan menyusul serangan bom di sebuah hotel milik China di jantung Kabul yang diklaim oleh militan ISIS .

Nasihat perjalanan yang dikeluarkan China tampaknya menjadi kemunduran bagi para penguasa Taliban di Afghanistan yang mencari investasi asing dengan harapan menghentikan spiral penurunan ekonomi sejak mengambilalih negara itu setahun lalu.

Kelompok militan Negara Islam (ISIS) - saingan utama Taliban - mengaku bertanggung jawab atas serangan bom pada Senin sore di Hotel Kabul Longan. Serangan itu menyebabkan tiga penyerang tewas dan setidaknya dua tamu hotel terluka ketika mereka mencoba melarikan diri dengan melompat keluar jendela.

Tidak ada informasi tentang identitas tamu China yang terluka di hotel Kabul atau apa yang mereka lakukan di Afghanistan.

Pernyataan ISIS, yang dibawa oleh salah satu saluran Telegram militan yang digunakan oleh kelompok tersebut, mengatakan dua anggotanya menargetkan hotel tersebut karena sering dikunjungi oleh para diplomat dan dimiliki oleh "China komunis."

Lebih lanjut diklaim penyerang ISIS meledakkan dua tas dengan bahan peledak yang ditinggalkan di hotel sebelumnya, termasuk satu di aula utama, dan membakar sebagian hotel. Kelompok militan itu tidak memberikan bukti atas klaimnya.



Ada laporan yang bertentangan mengenai jumlah korban. Pejabat Taliban mengatakan tiga penyerang tewas; klaim ISIS mengatakan hanya dua anggotanya yang ambil bagian dalam serangan itu, mengidentifikasi mereka dengan nama dan memposting foto mereka. Menurut Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Taliban, dua warga asing terluka saat mereka melompat dari jendela hotel.

Namun, Rumah Sakit Darurat di Kabul mengatakan dalam sebuah tweet pada Senin bahwa mereka menerima 21 korban, termasuk tiga jenazah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut serangan itu mengerikan dan mengatakan Beijing "sangat terkejut".

Wang mengatakan China menuntut "penyelidikan menyeluruh" dan mendesak pemerintah Taliban untuk mengambil tindakan tegas dan kuat untuk memastikan keamanan warga, institusi, dan proyek China di Afghanistan.

Kedutaan Besar China di Kabul, kata Wang, mengirim timnya ke lokasi untuk membantu penyelamatan, perawatan, dan akomodasi bagi para korban serangan itu.

“Mengingat situasi keamanan saat ini di Afghanistan, Kementerian Luar Negeri sekali lagi menyarankan warga dan institusi China di Afghanistan untuk mengungsi dari Afghanistan sesegera mungkin,” imbau Wang seperti dikutip dari ABC News, Rabu (14/12/2022).

Taliban menyapu seluruh Afghanistan pada Agustus 2021, merebut kekuasaan saat pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO berada di minggu-minggu terakhir penarikan terakhir mereka dari Afghanistan setelah 20 tahun perang.



Sejak pengambilalihan mereka, komunitas internasional telah menolak untuk memberikan pengakuan resmi kepada mantan pemberontak yang telah melanggar janji untuk menempuh jalan yang lebih moderat ke depan, termasuk membuka kembali sekolah untuk anak perempuan di atas kelas enam dan melindungi hak-hak minoritas.

Pemerintah Taliban baru-baru ini juga membuat pernyataan yang mengatakan akan menerapkan hukum Islam, atau Syariah, seperti yang dilakukan ketika Taliban sebelumnya memerintah Afghanistan pada akhir 1990-an. Dalam beberapa minggu terakhir, Taliban telah melakukan eksekusi dan pencambukan depan publik pada beberapa kesempatan terhadap mereka yang dihukum di pengadilan Taliban atas kejahatan seperti pembunuhan dan perzinahan.

China memiliki kepentingan ekonomi dan pertambangan di negara itu meskipun mereka yang mengetahui pembicaraan sebelumnya antara Taliban dan pejabat China mengatakan Beijing menginginkan komitmen Taliban untuk mencegah Uighur mendirikan operasi di Afghanistan.

Perusahaan China, dengan dukungan pemerintah yang kuat, secara tentatif berusaha mengejar peluang dalam mengeksploitasi deposit sumber daya Afghanistan yang luas dan belum berkembang, terutama tambang Mes Aynak yang diyakini menyimpan deposit tembaga terbesar di dunia.

Pada bulan Oktober, juru bicara pemerintah yang ditunjuk Taliban Zabihullah Mujahid menyoroti China sebagai bagian penting dari pembangunan ekonomi Afghanistan. China juga telah mengungkapkan aspirasinya untuk memainkan peran utama di Afghanistan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada konferensi regional baru-baru ini memimpin seruan agar AS mencairkan aset Afghanistan yang ditahan di luar negeri dan mengakhiri sanksi terhadap pemerintah Taliban.

Afiliasi regional ISIS — dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan — telah meningkatkan serangannya sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
8 Negara Pemilik Mineral...
8 Negara Pemilik Mineral Tanah Langka Terbesar di Dunia, Harta Karun yang Diincar AS
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang...
Sri Lanka di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Asimilasi Etnis China
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
Musuh-musuh utama AS...
Musuh-musuh utama AS dan NATO Gelar Latihan Perang
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Netanyahu Klaim Serangan...
Netanyahu Klaim Serangan Israel Melumpuhkan Produksi Rudal Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved