AS Enggan Kirim Bom Tandan ke Ukraina, Ini Alasannya
loading...

Tentara memasang bom di sistem peluncur. Foto/Global Look Press/Laurel Chor
A
A
A
WASHINGTON - Washington tidak “secara aktif mempertimbangkan” pengiriman bom tandan ke Kiev, Politico melaporkan pada Jumat, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Menurut petugas penegak hukum Rusia, pasukan Ukraina telah menggunakan senjata jenis ini, menewaskan empat warga sipil di kota Kherson pada Oktober.
Ukraina telah meminta sejak setidaknya akhir September, amunisi era Perang Dingin yang ditimbun Amerika Serikat (AS), menurut laporan majalah Foreign Policy.
Seperti kebanyakan jenis bom tandan lainnya, bom tandan buatan AS dapat meninggalkan bagian bom yang tidak meledak, yang secara tidak sengaja dapat ditemukan warga sipil.
Baca juga: 16,4 Juta Orang Terancam Kedinginan, Ribuan Bank Hangat Dibuka di Inggris
Senjata-senjata ini dilarang sesuai Konvensi Munisi Curah (CCM) 2008, yang ditandatangani sebagian besar anggota Uni Eropa (UE) tetapi bukan AS, Ukraina, atau Rusia.
“Menurut kebijakan kami sendiri, kami memiliki kekhawatiran tentang penggunaan amunisi semacam itu,” ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada wartawan pada hari Jumat, tanpa secara khusus menyebutkan permintaan Kiev.
Baca juga: AS Ungkap Sikap pada Serangan Ukraina di Wilayah Rusia
Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Politico dengan syarat anonimitas bahwa permintaan bom tandan Ukraina hanyalah salah satu dari banyak permintaan, yang tidak "dipertimbangkan secara aktif" oleh Washington saat ini.
“Itu tidak berarti AS tidak dapat mempertimbangkan opsi ini di masa depan,” papar pejabat itu.
Menurut petugas penegak hukum Rusia, pasukan Ukraina telah menggunakan senjata jenis ini, menewaskan empat warga sipil di kota Kherson pada Oktober.
Ukraina telah meminta sejak setidaknya akhir September, amunisi era Perang Dingin yang ditimbun Amerika Serikat (AS), menurut laporan majalah Foreign Policy.
Seperti kebanyakan jenis bom tandan lainnya, bom tandan buatan AS dapat meninggalkan bagian bom yang tidak meledak, yang secara tidak sengaja dapat ditemukan warga sipil.
Baca juga: 16,4 Juta Orang Terancam Kedinginan, Ribuan Bank Hangat Dibuka di Inggris
Senjata-senjata ini dilarang sesuai Konvensi Munisi Curah (CCM) 2008, yang ditandatangani sebagian besar anggota Uni Eropa (UE) tetapi bukan AS, Ukraina, atau Rusia.
“Menurut kebijakan kami sendiri, kami memiliki kekhawatiran tentang penggunaan amunisi semacam itu,” ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, kepada wartawan pada hari Jumat, tanpa secara khusus menyebutkan permintaan Kiev.
Baca juga: AS Ungkap Sikap pada Serangan Ukraina di Wilayah Rusia
Seorang pejabat AS juga mengatakan kepada Politico dengan syarat anonimitas bahwa permintaan bom tandan Ukraina hanyalah salah satu dari banyak permintaan, yang tidak "dipertimbangkan secara aktif" oleh Washington saat ini.
“Itu tidak berarti AS tidak dapat mempertimbangkan opsi ini di masa depan,” papar pejabat itu.
Lihat Juga :