Mahkamah Agung AS Akui Separuh Oklahoma Milik Bangsa Suku Indian

Jum'at, 10 Juli 2020 - 14:48 WIB
loading...
Mahkamah Agung AS Akui...
Gedung Mahkamah Agung Amerika Serikat di Washington. Foto/REUTERS/Carlos Barria/File Photo
A A A
WASHINGTON - Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis mengakui sekitar separuh dari wilayah Oklahoma adalah tanah reservasi penduduk asli Amerika, yakni suku Indian.

Mahkamah Agung juga membatalkan hukuman terkait kasus pemerkosaan anggota suku karena lokasi kejahatan itu dianggap di luar jangkauan hukum pidana negara Amerika.

Lima dari empat anggota panel hakim memutuskan mendukung seorang pria tersangka pemerkosa bernama Jimcy McGirt dan setuju bahwa lokasi pemerkosaan seharusnya diakui sebagai bagian dari reservasi berdasarkan klaim historis BangsaMuscogee (Bangsa Creek), yang berarti di luar yurisdiksi otoritas negara AS.

Putusan itu berarti bahwa untuk pertama kalinya sebagian besar wilayah Oklahoma timur secara hukum dianggap sebagai tanah reservasi. Lebih dari 1,8 juta orang tinggal di tanah yang dipermasalahkan, termasuk sekitar 400.000 di Tulsa, kota terbesar kedua di Oklahoma. (Baca: Analisis Mampu Tidaknya China Tenggelamkan Kapal Induk AS )

Salah satu hakim di Mahkamah Agung AS, Neil Gorsuch, yang dikenal sebagai hakim konservatif menulis putusan bersama dengan empat hakim liberal.

Gorsuch merujuk catatan sejarah kompleks yang dimulai dengan relokasi paksa oleh pemerintah AS terhadap penduduk asli Amerika, termasukBangsa Creek, ke Oklahoma dalam peristiwa abad ke-19 yang traumatis yang dikenal sebagai "jejak air mata". Pada saat itu, pemerintah AS berjanji bahwa tanah baru akan menjadi milik mereka selamanya.

“Hari ini kita ditanya apakah tanah yang dijanjikan tetap menjadi reservasi orang Indian untuk tujuan hukum pidana federal. Karena Kongres tidak mengatakan sebaliknya, kami memegang pemerintahan pada kata-katanya," tulis Gorsuch, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/7/2020).

Gorsuch menolak argumen Negara Bagian Oklahoma, yang menurutnya mengharuskan untuk "menutup mata" terhadap janji-janji masa lalu pemerintah federal.

Dalam pernyataan bersama, pihak Negara Bagian Oklahoma, Bangsa Creek dan empat lainnya dari apa yang dikenal sebagai "Lima Suku" Oklahoma mengatakan mereka membuat "kemajuan substansial" menuju kesepakatan tentang yurisdiksi bersama yang akan mereka presentasikan kepada pemerintah federal. Suku-suku lainnya adalah Cherokee, Chickasaw, Choctaw dan Seminole.

"Negara-negara (suku) dan Negara (Bagian Oklahoma) berkomitmen untuk menerapkan kerangka kerja yurisdiksi bersama yang akan menjaga kepentingan kedaulatan dan hak-hak untuk pemerintahan sendiri sambil menegaskan pemahaman yurisdiksi, prosedur, hukum dan peraturan yang mendukung keselamatan publik, ekonomi kita dan hak-hak properti pribadi," bunyi pernyataan bersama tersebut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Diego Garcia yang Berjarak...
Diego Garcia yang Berjarak 2.877 Km dari Indonesia Jadi Pangkalan Pesawat Pengebom AS
Hubungan Trump-Netanyahu...
Hubungan Trump-Netanyahu Retak Makin Dalam, Keduanya Saling Frustrasi
Hamas Bebaskan Sandera...
Hamas Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander, Zionis Tetap Bombardir Gaza
Begini Spesifikasi Boeing...
Begini Spesifikasi Boeing 747-8, Hadiah Pesawat Supermewah Qatar untuk Donald Trump
AS Potong Tarif Barang-barang...
AS Potong Tarif Barang-barang Receh China dari 120% Jadi 54%
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
Polisi di Jambi Tewas...
Polisi di Jambi Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
Arwani Thomafi Instruksikan...
Arwani Thomafi Instruksikan Anggota DPRD dari PPP Dukung MBG
Berita Terkini
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Agama Warga Negara India...
Agama Warga Negara India dan Persentasenya di Tengah Perang Terbaru Lawan Pakistan
Infografis
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China-Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved