Desak Pemilu Baru, Puluhan Ribu Pendukung Oposisi Bangladesh Turun ke Jalan

Sabtu, 10 Desember 2022 - 17:20 WIB
loading...
Desak Pemilu Baru, Puluhan...
Desak Pemilu Baru, Puluhan Ribu Pendukung Oposisi Bangladesh Turun ke Jalan
A A A
DHAKA - Puluhan ribu pendukung partai oposisi utama Bangladesh turun ke jalan-jalan utama di kota Dhaka, Sabtu (10/12/2022). Mereka memprotes pemerintah Perdana Menteri Sheikh Hasina dan menuntut pemilihan baru.

“Sheikh Hasina adalah pencuri suara,” teriak mereka di lapangan olahraga Golapbagh tempat rapat umum diadakan, saat massa tumpah ruah ke jalan-jalan sekitarnya, seperti dilaporkan AFP.



Ketegangan tinggi di ibu kota merebak setelah pasukan keamanan menyerbu markas oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pada Selasa. Insiden ini menyebabkan setidaknya satu orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka.

Dua pemimpin utama partai ditangkap pada hari Jumat atas tuduhan menghasut kekerasan, menambah sekitar 2.000 aktivis dan pendukung yang dikatakan partai telah ditahan sejak 30 November untuk mencoba mencegah demonstrasi berlangsung.

Pemerintah Barat — bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa — telah menyatakan keprihatinan atas iklim politik di Bangladesh, salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia.

Negara itu telah lama bersekutu dengan Amerika Serikat, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, Hasina telah menjalin hubungan yang lebih dalam dengan China, dengan Beijing membiayai beberapa proyek infrastrukturnya yang bernilai miliaran dolar.



Oposisi telah mengadakan protes di seluruh negeri menuntut Hasina mengundurkan diri dan mengadakan pemilihan di bawah pemerintahan sementara - yang dia tolak mentah-mentah. Seorang pejabat BNP mengklaim bahwa sekitar 200.000 orang telah bergabung dalam rapat umum hari Sabtu menjelang tengah hari.

"Tuntutan utama kami adalah Sheikh Hasina mengundurkan diri dan parlemen dibubarkan dan biarkan pemerintah sementara yang netral turun tangan untuk mengadakan pemilihan yang bebas dan adil," kata juru bicara Zahiruddin Swapan kepada AFP.

Juru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka Faruq Ahmed menolak angka tersebut, dengan mengatakan bahwa tempat tersebut tidak dapat menampung lebih dari 30.000 orang. Sejauh ini tidak ada kekerasan, tetapi tim SWAT, unit kontra-terorisme, dan regu anjing tetap siaga, tambahnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)