Bangladesh Minta Bantuan China Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Selasa, 09 Agustus 2022 - 04:00 WIB
loading...
Bangladesh Minta Bantuan...
Bangladesh Minta Bantuan China Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar. FOTO/Reuters
A A A
DHAKA - Bangladesh mencari kerja sama dengan China untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Myanmar. Hal itu terungkap selama kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang menjanjikan hubungan perdagangan, investasi, dan dukungan yang lebih baik untuk pembangunan infrastruktur di Bangladesh.

Seperti dilaporkan AP, Minggu (7/8/2022), China telah menggunakan pengaruhnya di Myanmar untuk menengahi perjanjian November 2017 untuk memulangkan sekitar 700.000 pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar pada Agustus tahun itu.



Meskipun ada upaya untuk mengirim mereka kembali, para pengungsi menolak kembali ke asal mereka karena takut akan bahaya di Myanmar, yang diperburuk oleh pengambilalihan militer tahun lalu.

Yi tiba di Dhaka pada Sabtu malam dan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri A.K. Abdul Momen. “Mereka membahas masalah bilateral dan global sebelum keberangkatannya pada Minggu pagi,” kata Shahriar Alam, Menteri Muda Bangladesh untuk Urusan Luar Negeri.

Bangladesh memiliki hubungan kuat dengan Cina, yang merupakan mitra dagang utama sebagian besar untuk bahan baku. Tetapi mempertahankan hubungan dekat dengan Beijing merupakan tantangan bagi Bangladesh, yang juga menyeimbangkan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan India dan Amerika Serikat, saingan utama China.

Lebih dari 500 perusahaan China aktif di Bangladesh. China terlibat dalam semua proyek infrastruktur utama negara itu seperti pelabuhan laut, terowongan sungai dan jalan raya, dan membantu membangun jembatan terbesarnya di atas Sungai Padma dengan biaya USD3,6 miliar.



Di tengah ketegangan baru-baru ini antara China dan Taiwan, Bangladesh mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali dukungannya terhadap kebijakan "satu-China". Setelah memenangkan pemilihan pada tahun 2008, pemerintahan Hasina menutup kantor perwakilan bisnis Taiwan di Dhaka sebagai tanggapan atas permintaan dari China, dan sejak itu China telah meningkatkan keterlibatannya di Bangladesh.

Industri garmen Bangladesh, yang mendatangkan lebih dari 80 persen mata uang asing dari ekspor, sangat bergantung pada China untuk bahan baku.

Pada hari Minggu, Yi mengatakan kepada Hasina selama panggilan kehormatan bahwa negaranya menganggap Bangladesh sebagai “mitra pembangunan strategis” dan akan terus mendukungnya, kata Ihsanul Karim, sekretaris pers kepresidenan.

Sementara Analis Munshi Faiz Ahmad, yang menjabat sebagai Duta Besar Bangladesh di Beijing, mengatakan bahwa kunjungan Yi sangat signifikan bagi kedua negara. “Untuk menyelesaikan krisis Rohingya, Bangladesh membutuhkan dukungan dari China. Kunjungan ini akan membantu memperkuat hubungan bilateral,” kata Ahmad kepada The Associated Press.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
China Bantah kalau Mantan...
China Bantah kalau Mantan Presiden Filipina Duterte Minta Suaka
Kuil Berusia 1.300 Tahun...
Kuil Berusia 1.300 Tahun Terdampak Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
Elon Musk Izinkan Tesla...
Elon Musk Izinkan Tesla Dijual di Arab Saudi
Pengurus Panti Asuhan...
Pengurus Panti Asuhan Vincentius: Bakti Sosial Partai Perindo Sangat Membantu
Pererat Silaturahmi...
Pererat Silaturahmi di Bulan Ramadan, Partai Perindo Maluku Bukber dan Santuni Anak Yatim di Ambon
Berita Terkini
Kemlu Sangkal Kabar...
Kemlu Sangkal Kabar 100 Warga Gaza Dikirim ke Indonesia
15 menit yang lalu
Bela Gaza, Iran dan...
Bela Gaza, Iran dan Poros Perlawanan Gelar Parade Angkatan Laut 3.000 Kapal
1 jam yang lalu
Langka! Eks Pilot Jet...
Langka! Eks Pilot Jet Tempur Israel Serukan Diakhirinya Genosida di Gaza, Tuntut Para Pelaku Diadili
2 jam yang lalu
Houthi Desak Tindakan...
Houthi Desak Tindakan Negara-negara Arab Cegah Pengusiran Warga Palestina
2 jam yang lalu
Ukraina Desak Pengerahan...
Ukraina Desak Pengerahan Pasukan Tempur Uni Eropa
3 jam yang lalu
AS Beri Israel Semua...
AS Beri Israel Semua Senjata yang Dibutuhkan untuk Lanjutkan Genosida di Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved