Presiden Afsel Berupaya Pertahankan Kekuasaan di Tengah Skandal Korupsi

Minggu, 04 Desember 2022 - 03:30 WIB
loading...
A A A
Bahkan kepala Gereja Anglikan Afrika Selatan memperingatkan bahwa jika Ramaphosa mengundurkan diri, negara itu akan berada dalam bahaya jatuh "ke dalam anarki".

Ramaphosa telah mendapat kecaman sejak Juni, ketika seorang mantan bos mata-mata mengajukan pengaduan ke polisi dengan tuduhan bahwa presiden telah menyembunyikan perampokan pada Februari 2020 di pertaniannya di timur laut Afrika Selatan dari pihak berwenang.



Dia diduga mengatur agar para perampok diculik dan disuap agar diam. Ramaphosa mengatakan sejumlah besar uang tunai yang disimpan di peternakan itu adalah pembayaran untuk kerbau yang dibeli oleh seorang pengusaha Sudan.

Tetapi laporan yang memberatkan mempertanyakan mengapa identitas Mustafa Mohamed Ibrahim Hazim, yang dikatakan telah membeli ternak, tidak dapat diverifikasi, dan mengapa kerbau tetap berada di perkebunan Phala Phala Ramaphosa, dua jam perjalanan dari Pretoria.

"Ada keraguan serius apakah mata uang asing yang dicuri itu benar-benar berasal dari penjualan mereka," laporan itu menyimpulkan. Skandal itu telah membayangi upaya Ramaphosa untuk menggambarkan dirinya bebas korupsi setelah era pendahulunya yang tercemar korupsi, Jacob Zuma.
(esn)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2278 seconds (0.1#10.140)