Soundstorm Arab Saudi: Pesta Musik Terbesar Dunia Kembali Hentak Tempat Kelahiran Islam
loading...
A
A
A
Harga tiket antara 149 riyal untuk satu hari dan 6.699 riyal untuk kelas VIP selama tiga hari.
Festival ini dilaporkan menyambut 730.000 pengunjung pesta tahun lalu.
Sebaliknya, Electric Daisy Carnival di Las Vegas, Amerika Serikat, yang dianggap sebagai festival musik dansa terbesar di Amerika Utara, dihadiri lebih dari 400.000 orang tahun ini.
Peristiwa seperti MDLBEAST Soundstorm tidak terbayangkan di negara itu hanya enam tahun yang lalu, ketika polisi agama yang terkenal keras berkeliaran di jalan-jalan dan mengecam orang-orang Arab Saudi karena bergaul dengan lawan jenis atau melanggar norma sosial.
Tapi sekarang Arab Saudi menjadi bagian dari inisiatif liberalisasi yang dipelopori oleh Pangeran Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan.
Ini menyertai serangkaian langkah untuk melonggarkan aturan sosial, termasuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan dan mengekang polisi agama.
Pada tahun 2016, Arab Saudi mendirikan Otoritas Hiburan Umum bersamaan dengan Visi 2030—rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonominya di luar minyak, yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan pemerintah.
Di antara tujuannya adalah untuk menggandakan pengeluaran rumah tangga untuk kegiatan budaya dan hiburan di dalam kerajaan.
Menurut laporan Arab News, Riyadh sekarang melihat lebih dari USD64 miliar dalam investasi hiburan, dengan proporsi yang signifikan dari itu masuk ke industri live music.
Visi 2030 dengan bangga menawarkan “hiburan kelas dunia” dan menyatakan telah menyelenggarakan hingga 3.800 acara hiburan di negara itu, yang dihadiri oleh lebih dari 80 juta orang.
Festival ini dilaporkan menyambut 730.000 pengunjung pesta tahun lalu.
Sebaliknya, Electric Daisy Carnival di Las Vegas, Amerika Serikat, yang dianggap sebagai festival musik dansa terbesar di Amerika Utara, dihadiri lebih dari 400.000 orang tahun ini.
Peristiwa seperti MDLBEAST Soundstorm tidak terbayangkan di negara itu hanya enam tahun yang lalu, ketika polisi agama yang terkenal keras berkeliaran di jalan-jalan dan mengecam orang-orang Arab Saudi karena bergaul dengan lawan jenis atau melanggar norma sosial.
Tapi sekarang Arab Saudi menjadi bagian dari inisiatif liberalisasi yang dipelopori oleh Pangeran Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan.
Ini menyertai serangkaian langkah untuk melonggarkan aturan sosial, termasuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan dan mengekang polisi agama.
Pada tahun 2016, Arab Saudi mendirikan Otoritas Hiburan Umum bersamaan dengan Visi 2030—rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonominya di luar minyak, yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan pemerintah.
Di antara tujuannya adalah untuk menggandakan pengeluaran rumah tangga untuk kegiatan budaya dan hiburan di dalam kerajaan.
Menurut laporan Arab News, Riyadh sekarang melihat lebih dari USD64 miliar dalam investasi hiburan, dengan proporsi yang signifikan dari itu masuk ke industri live music.
Visi 2030 dengan bangga menawarkan “hiburan kelas dunia” dan menyatakan telah menyelenggarakan hingga 3.800 acara hiburan di negara itu, yang dihadiri oleh lebih dari 80 juta orang.