UE Ungkap 100.000 Tentara Ukraina Tewas dalam Perang, tapi Langsung Disensor
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengungkap lebih dari 100.000 tentara Ukraina telah tewas dalam perangnya melawan invasi Rusia . Anehnya, data itu langsung dihapus atau disensor.
"Sejauh ini lebih dari 100.000 perwira militer Ukraina telah tewas,” katanya dalam pidatonya pada Rabu pagi.
Dia menambahkan bahwa sekitar 20.000 warga sipil juga tewas dalam sembilan bulan pertempuran. Sumber informasi tentang data yang dipaparkan von der Leyen tersebut tidak disebutkan.
Namun, data tentang jumlah korban tewas di pihak Kiev dengan cepat dihapus dari teks pidato ketika ditampilkan di situs web Komisi Eropa.
Pidato itu juga dipotong dari video di situs web Komisi Eropa dan di akun Twitter Ursula von der Leyen.
Pengeditan tersebut diperhatikan oleh beberapa media dan pengguna media sosial, yang membandingkan dua versi pernyataan tersebut secara online. Langkah tersebut kemudian secara resmi dikonfirmasi oleh Komisi Eropa.
Juru bicara badan eksekutif Uni Eropa Dana Spinant melalui Twitter menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan apa yang dia sebut "ketidakakuratan" dalam pidato Ursula von der Leyen.
“Perkiraan yang digunakan, dari sumber eksternal, seharusnya merujuk pada korban, yaitu tewas dan terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia,” tulis dia, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/1/2022).
Entah, data mana yang akurat di antara pejabat Uni Eropa tersebut.
Pada akhir September lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa kerugian Ukraina saat itu berjumlah lebih dari 61.000 tentara, sepuluh kali lebih besar dari kerugian Rusia.
Dalam pidatonya, Ursula von der Leyen juga mengusulkan untuk membentuk pengadilan khusus yang didukung PBB untuk menyelidiki dan menuntut apa yang dia gambarkan sebagai “kejahatan agresi Rusia".
Lebih lanjut, dia mengatakan struktur khusus akan dibuat oleh Uni Eropa (UE) untuk mengelola dan menginvestasikan 300 miliar euro (hampir USD311 miliar) dalam cadangan Bank Sentral Rusia dan 19 miliar euro aset tokoh bisnis Rusia, yang dibekukan oleh UE setelah pecahnya perang.
Rencananya, dana itu akan digunakan untuk membangun kembali dan membantu Ukraina.
"Sejauh ini lebih dari 100.000 perwira militer Ukraina telah tewas,” katanya dalam pidatonya pada Rabu pagi.
Dia menambahkan bahwa sekitar 20.000 warga sipil juga tewas dalam sembilan bulan pertempuran. Sumber informasi tentang data yang dipaparkan von der Leyen tersebut tidak disebutkan.
Namun, data tentang jumlah korban tewas di pihak Kiev dengan cepat dihapus dari teks pidato ketika ditampilkan di situs web Komisi Eropa.
Pidato itu juga dipotong dari video di situs web Komisi Eropa dan di akun Twitter Ursula von der Leyen.
????????????????????????????Comparison between the first video posted by Ursula von der Leyen and the second video that was cut pic.twitter.com/qntMDTCJ92 — AZ ???????????????? (@AZgeopolitics) November 30, 2022
Pengeditan tersebut diperhatikan oleh beberapa media dan pengguna media sosial, yang membandingkan dua versi pernyataan tersebut secara online. Langkah tersebut kemudian secara resmi dikonfirmasi oleh Komisi Eropa.
Juru bicara badan eksekutif Uni Eropa Dana Spinant melalui Twitter menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah menunjukkan apa yang dia sebut "ketidakakuratan" dalam pidato Ursula von der Leyen.
“Perkiraan yang digunakan, dari sumber eksternal, seharusnya merujuk pada korban, yaitu tewas dan terluka, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kebrutalan Rusia,” tulis dia, seperti dikutip Russia Today, Kamis (12/1/2022).
Entah, data mana yang akurat di antara pejabat Uni Eropa tersebut.
Pada akhir September lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa kerugian Ukraina saat itu berjumlah lebih dari 61.000 tentara, sepuluh kali lebih besar dari kerugian Rusia.
Dalam pidatonya, Ursula von der Leyen juga mengusulkan untuk membentuk pengadilan khusus yang didukung PBB untuk menyelidiki dan menuntut apa yang dia gambarkan sebagai “kejahatan agresi Rusia".
Lebih lanjut, dia mengatakan struktur khusus akan dibuat oleh Uni Eropa (UE) untuk mengelola dan menginvestasikan 300 miliar euro (hampir USD311 miliar) dalam cadangan Bank Sentral Rusia dan 19 miliar euro aset tokoh bisnis Rusia, yang dibekukan oleh UE setelah pecahnya perang.
Rencananya, dana itu akan digunakan untuk membangun kembali dan membantu Ukraina.
(min)