Korut Berbahaya, Jepang Latihan Cegat Rudal dengan Misil Patriot
loading...
A
A
A
TOKYO - Pasukan pertahanan rudal Jepang melakukan latihan pencegatan atau intersepsi misil setelah rentetan manuver senjata Korea Utara (Korut) membahayakan negara Matahari Terbit tersebut.
Jepang menggunakan sistem pertahanan rudal surface-to-air Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) buatan Amerika Serikat (AS) dalam latihan yang berlangsung hari Senin.
Itu menandai latihan keempat tahun ini dan yang terbaru oleh pasukan Tokyo sejak militer Pyongyang menguji tembak rudal balistik berkali-kali awal bulan ini.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, Fire Unit ke-12, Grup Rudal Pertahanan Udara ke-4 dan Skuadron Pertahanan Udara Pangkalan ke-6 Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) melakukan pelatihan "penyebaran manuver" di Prefektur Fukui--sebuah prefektur yang menampung belasan reaktor nuklir.
Latihan tersebut menampilkan sistem pertahanan rudal PAC-3 buatan AS, yang biasanya membentuk lapisan rezim pertahanan rudal ketinggian rendah.
Latihan semacam itu memastikan JASDF siap untuk mengerahkan rudal pencegat dalam waktu singkat. Demikian disampaikan Ryo Hinata-Yamaguchi, asisten profesor di University of Tokyo’s Research Center for Advanced Science and Technology.
“Jepang memiliki sistem pertahanan rudal dua lapis yang sangat penting untuk mempertahankan diri dari serangan rudal Korea Utara,” katanya kepada NK News, Selasa (29/11/2022).
“Masalahnya adalah sistem pertahanan rudal Jepang saat ini tidak cukup untuk mencegat kemajuan teknologi rudal, dan serangan saturasi oleh musuh termasuk Korea Utara, yang mengarah pada permintaan sistem pertahanan rudal yang lebih canggih.”
Gubernur Fukui Tatsuji Sugimoto sebelumnya telah meminta militer negara itu untuk meningkatkan kehadirannya di prefekturnya, yang menampung tidak kurang dari 15 reaktor nuklir.
Pada bulan Oktober, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang yang memicu evakuasi di provinsi paling utara negara itu.
Uji tembak misil Korut itu hanya yang pertama dari apa yang ternyata menjadi salah satu jadwal uji coba rudal tersibuk Pyongyang, yang berpuncak pada uji coba pertama rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang mampu menyerang "jantung" Amerika Serikat.
AS, Korea Selatan, dan Jepang sejak itu menanggapi dengan beberapa putaran latihan pertahanan rudal.
Pada Kamis pekan lalu, pesawat pengebom siluman Amerika yang berkemampuan nuklir melakukan latihan udara yang menurut seorang pakar kepada Voice of America merupakan "peringatan keras" untuk Korea Utara.
Jepang menggunakan sistem pertahanan rudal surface-to-air Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3) buatan Amerika Serikat (AS) dalam latihan yang berlangsung hari Senin.
Itu menandai latihan keempat tahun ini dan yang terbaru oleh pasukan Tokyo sejak militer Pyongyang menguji tembak rudal balistik berkali-kali awal bulan ini.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, Fire Unit ke-12, Grup Rudal Pertahanan Udara ke-4 dan Skuadron Pertahanan Udara Pangkalan ke-6 Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) melakukan pelatihan "penyebaran manuver" di Prefektur Fukui--sebuah prefektur yang menampung belasan reaktor nuklir.
Latihan tersebut menampilkan sistem pertahanan rudal PAC-3 buatan AS, yang biasanya membentuk lapisan rezim pertahanan rudal ketinggian rendah.
Latihan semacam itu memastikan JASDF siap untuk mengerahkan rudal pencegat dalam waktu singkat. Demikian disampaikan Ryo Hinata-Yamaguchi, asisten profesor di University of Tokyo’s Research Center for Advanced Science and Technology.
“Jepang memiliki sistem pertahanan rudal dua lapis yang sangat penting untuk mempertahankan diri dari serangan rudal Korea Utara,” katanya kepada NK News, Selasa (29/11/2022).
“Masalahnya adalah sistem pertahanan rudal Jepang saat ini tidak cukup untuk mencegat kemajuan teknologi rudal, dan serangan saturasi oleh musuh termasuk Korea Utara, yang mengarah pada permintaan sistem pertahanan rudal yang lebih canggih.”
Gubernur Fukui Tatsuji Sugimoto sebelumnya telah meminta militer negara itu untuk meningkatkan kehadirannya di prefekturnya, yang menampung tidak kurang dari 15 reaktor nuklir.
Pada bulan Oktober, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah di atas Jepang yang memicu evakuasi di provinsi paling utara negara itu.
Uji tembak misil Korut itu hanya yang pertama dari apa yang ternyata menjadi salah satu jadwal uji coba rudal tersibuk Pyongyang, yang berpuncak pada uji coba pertama rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 yang mampu menyerang "jantung" Amerika Serikat.
AS, Korea Selatan, dan Jepang sejak itu menanggapi dengan beberapa putaran latihan pertahanan rudal.
Pada Kamis pekan lalu, pesawat pengebom siluman Amerika yang berkemampuan nuklir melakukan latihan udara yang menurut seorang pakar kepada Voice of America merupakan "peringatan keras" untuk Korea Utara.
(min)