Palestina Peringatkan Dampak Kesepakatan Koalisi antara Netanyahu dan Ben-Gvir

Sabtu, 26 November 2022 - 22:24 WIB
loading...
Palestina Peringatkan...
Ketua partai sayap kanan Otzma Yehudit, Itamar Ben-Gvir. Foto/anadolu
A A A
TEPI BARAT - Otoritas Palestina (PA) memperingatkan konsekuensi kesepakatan antara Pemimpin Partai Likud Benjamin Netanyahu dan Ketua partai sayap kanan Otzma Yehudit, Itamar Ben-Gvir.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negerinya, Otoritas Palestina memperingatkan, "Kemungkinan konsekuensi bencana dari kesepakatan tersebut terhadap konflik, serta hubungan antara PA dan Israel."

Otoritas Palestina mencatat, "Serangan milisi pemukim bersenjata mulai bersifat sosial dan terorganisir karena merasa dilindungi dan didukung pejabat setelah pemilu Israel terakhir. Ini akan mendorong mereka melakukan lebih banyak kejahatan terhadap warga Palestina, tanah, properti dan situs suci mereka."



Pernyataan itu menambahkan, "Otoritas baru yang diberikan kepada Ben-Gvir memberinya dan para pengikutnya kekuasaan atas tanah Palestina yang diduduki, permukiman dan pos-pos ilegal."

Dalam pernyataannya, PA menyerukan masyarakat internasional memikul tanggung jawab atas perkembangan di arena Israel dan menekan pemerintah Israel memastikan tidak akan melakukan "agenda ekstremis".

Pada Jumat (25/11/2022), Netanyahu mencapai kesepakatan dengan Ben-Gvir di mana yang terakhir akan bertugas di posisi Keamanan Nasional yang baru dibuat.

Itu merupakan peran menteri keamanan publik yang diperluas yang mencakup pengawasan polisi nasional Israel dan Polisi Perbatasan di Tepi Barat yang diduduki.

Selain Kementerian Keamanan Nasional, The Times of Israel melaporkan partai Ben-Gvir akan menjalankan versi yang diperluas dari Kementerian Pengembangan Negev dan Galilea, Kementerian Warisan yang baru dibentuk, Komite Keamanan Publik Knesset, Komite Khusus Knesset untuk Dana Warga Israel dan jabatan wakil menteri ekonomi.

Anggota partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf akan memimpin Kementerian Negev dan Galilea, dan Amichai Eliyahu akan mengambil portofolio Kementerian Warisan.

Kementerian Negev dan Galilea akan menerima anggaran tahunan sebesar USD580 juta dan juga akan bertanggung jawab melaksanakan regulasi permukiman baru di Tepi Barat.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Jenderal Tertinggi Israel...
Jenderal Tertinggi Israel Sebut Menaklukkan Gaza Adalah Fantasi, Ini Alasannya
1.525 Tentara Korps...
1.525 Tentara Korps Lapis Baja Israel, Termasuk Para Jenderal, Tuntut Diakhirinya Perang Gaza
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
Negara Ini Kembali Larang...
Negara Ini Kembali Larang Rakyatnya Kunjungi Israel, Marah atas Pembantaian di Gaza
Hamas Akan Bebaskan...
Hamas Akan Bebaskan Seluruh Sandera Israel Jika Ada Jaminan Perang Gaza Berakhir
Profil Sheikh As Sudais,...
Profil Sheikh As Sudais, Ulama Arab Saudi yang Larang Masyarakat Bicarakan Gaza
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
RUU TNI Belum Diteken...
RUU TNI Belum Diteken Presiden Prabowo, Ini Kata Menkum Supratman Andi Agtas
Pemeran Serial Harry...
Pemeran Serial Harry Potter Diumumkan, John Lithgow Jadi Dumbledore
Sambut A Minecraft Movie,...
Sambut A Minecraft Movie, Cinepolis Cinemas Luncurkan Virtual Cinema Experience
Berita Terkini
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
56 menit yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
3 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
4 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
5 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
6 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
7 jam yang lalu
Infografis
Demonstran Anti-NATO...
Demonstran Anti-NATO dan Pro-Palestina Mengamuk di Kanada
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved