Viral, Hakim Perempuan Ini Tampil Setengah Telanjang saat Sidang Virtual
loading...
A
A
A
BOGOTA - Seorang hakim perempuan di Kolombia diskors tiga minggu setelah tampil setengah telanjang dan merokok di tempat tidur selama sidang pengadilan secara virtual.
Hakim bernama Vivian Polania (34) ini telah terkenal karena pernah berbagi foto cabul dirinya di media sosial.
Komisi Disiplin Yudisial di Norte de Santander memutuskan pada hari Selasa lalu bahwa Hakim Polania melanggar berbagai peraturan administratif. Demikian laporan outlet berita berbahasa Spanyol, Infobae, Jumat (25/11/2022).
Polania menjadi berita utama nasional minggu lalu ketika dia muncul dalam sidang pengadilan via Zoom dengan mengenakan pakaian dalam dan mengisap rokok di atas tempat tidur.
Sidang yang digelar itu terkait dengan pemboman mobil yang menargetkan brigade tentara yang terjadi di kota CĂşcuta pada Juni 2021.
Video tentang penampilan hakim setengah telanjang itu dengan cepat menjadi viral dan mendorong komite disiplin untuk meluncurkan penyelidikan terhadap penampilannya.
Komite Disiplin Yudisial dalam putusannya setebal 16 halaman mengatakan Polania mematikan kameranya selama hampir satu jam sebelum menyalakannya.
Putusan itu juga mengungkapkan bahwa dia berbaring di tempat tidur dalam keadaan "menyedihkan", tampak "acak-acakan dengan mata mengantuk", dan menyampaikan kata-kata yang tidak jelas.
Ketika seorang pengacara yang hadir di persidangan memberi tahu hakim bahwa kameranya telah dihidupkan, Polania dengan cepat mematikan perangkat tersebut.
Komite menyatakan keputusan untuk menempatkan Polania pada cuti tidak dibayar hingga Februari dibuat setelah diputuskan bahwa dia tidak layak untuk menjalankan tugasnya karena dia tidak menghormati para pihak di persidangan dan gagal mematuhi aturan berpakaian yudisial.
“Situasi seperti itu tidak konsisten dengan kepedulian, rasa hormat, dan kehati-hatian yang harus dimiliki oleh seorang hakim republik untuk menjalankan keadilan, yang menunjukkan kurangnya rasa hormat yang jelas dari pejabat tersebut,” bunyi putusan tersebut.
Polonia memecah kesunyiannya setelah skandal yang dipicu oleh video tersebut, menyangkal bahwa dia setengah telanjang dan mengeklaim bahwa dia harus berbaring selama persidangan karena dia menderita serangan kecemasan dan tekanan darah rendah.
Berbicara kepada Blu Radio, Polania mengatakan bahwa dia terlalu banyak bekerja, mengakibatkan masalah kesehatan mentalnya.
Dia juga mengeklaim bahwa dia telah lama diintimidasi oleh sesama hakim di CĂşcuta dan diancam dengan tindakan disipliner karena caranya berpakaian.
Polonia sebelumnya diselidiki karena membagikan foto-foto cabul dirinya dalam pakaian bergaya BDSM dan pakaian dalam minim yang menampilkan 37 tatonya di halaman Instagram-nya. Akibatnya, akun Instagramnya yang memiliki 30.000 pengikut dinonaktifkan minggu ini.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Kolombia; Semana, hakim itu mengaku tidak tahan memakai celana panjang karena panas yang menyengat, jadi dia memilih untuk memakai celana pendek dan kaus, tetapi dia mengatakan itu membuat beberapa orang di sekitarnya tidak nyaman.
Pada saat yang sama dia menemukan CrossFit, dan mempraktikkan resimen kebugaran yang intens mengubah bentuk tubuhnya, jadi Polania beralih mengenakan gaun "panjang, elegan" untuk bekerja di Istana Kehakiman.
Tapi Polania mengatakan pilihan busana barunya juga dikritik karena terlalu seksi, dan dia didesak untuk mengenakan jubah yudisial.
"Saya bosan menyenangkan orang karena ketenangan pikiran saya," kata hakim tersebut.
Tidak terpengaruh oleh kontroversi video Zoom, Polania mengatakan dia tidak akan mengubah kepribadiannya untuk orang lain.
Hakim bernama Vivian Polania (34) ini telah terkenal karena pernah berbagi foto cabul dirinya di media sosial.
Komisi Disiplin Yudisial di Norte de Santander memutuskan pada hari Selasa lalu bahwa Hakim Polania melanggar berbagai peraturan administratif. Demikian laporan outlet berita berbahasa Spanyol, Infobae, Jumat (25/11/2022).
Polania menjadi berita utama nasional minggu lalu ketika dia muncul dalam sidang pengadilan via Zoom dengan mengenakan pakaian dalam dan mengisap rokok di atas tempat tidur.
Sidang yang digelar itu terkait dengan pemboman mobil yang menargetkan brigade tentara yang terjadi di kota CĂşcuta pada Juni 2021.
Video tentang penampilan hakim setengah telanjang itu dengan cepat menjadi viral dan mendorong komite disiplin untuk meluncurkan penyelidikan terhadap penampilannya.
Komite Disiplin Yudisial dalam putusannya setebal 16 halaman mengatakan Polania mematikan kameranya selama hampir satu jam sebelum menyalakannya.
Putusan itu juga mengungkapkan bahwa dia berbaring di tempat tidur dalam keadaan "menyedihkan", tampak "acak-acakan dengan mata mengantuk", dan menyampaikan kata-kata yang tidak jelas.
Ketika seorang pengacara yang hadir di persidangan memberi tahu hakim bahwa kameranya telah dihidupkan, Polania dengan cepat mematikan perangkat tersebut.
Komite menyatakan keputusan untuk menempatkan Polania pada cuti tidak dibayar hingga Februari dibuat setelah diputuskan bahwa dia tidak layak untuk menjalankan tugasnya karena dia tidak menghormati para pihak di persidangan dan gagal mematuhi aturan berpakaian yudisial.
“Situasi seperti itu tidak konsisten dengan kepedulian, rasa hormat, dan kehati-hatian yang harus dimiliki oleh seorang hakim republik untuk menjalankan keadilan, yang menunjukkan kurangnya rasa hormat yang jelas dari pejabat tersebut,” bunyi putusan tersebut.
Polonia memecah kesunyiannya setelah skandal yang dipicu oleh video tersebut, menyangkal bahwa dia setengah telanjang dan mengeklaim bahwa dia harus berbaring selama persidangan karena dia menderita serangan kecemasan dan tekanan darah rendah.
Berbicara kepada Blu Radio, Polania mengatakan bahwa dia terlalu banyak bekerja, mengakibatkan masalah kesehatan mentalnya.
Dia juga mengeklaim bahwa dia telah lama diintimidasi oleh sesama hakim di CĂşcuta dan diancam dengan tindakan disipliner karena caranya berpakaian.
Polonia sebelumnya diselidiki karena membagikan foto-foto cabul dirinya dalam pakaian bergaya BDSM dan pakaian dalam minim yang menampilkan 37 tatonya di halaman Instagram-nya. Akibatnya, akun Instagramnya yang memiliki 30.000 pengikut dinonaktifkan minggu ini.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Kolombia; Semana, hakim itu mengaku tidak tahan memakai celana panjang karena panas yang menyengat, jadi dia memilih untuk memakai celana pendek dan kaus, tetapi dia mengatakan itu membuat beberapa orang di sekitarnya tidak nyaman.
Pada saat yang sama dia menemukan CrossFit, dan mempraktikkan resimen kebugaran yang intens mengubah bentuk tubuhnya, jadi Polania beralih mengenakan gaun "panjang, elegan" untuk bekerja di Istana Kehakiman.
Tapi Polania mengatakan pilihan busana barunya juga dikritik karena terlalu seksi, dan dia didesak untuk mengenakan jubah yudisial.
"Saya bosan menyenangkan orang karena ketenangan pikiran saya," kata hakim tersebut.
Tidak terpengaruh oleh kontroversi video Zoom, Polania mengatakan dia tidak akan mengubah kepribadiannya untuk orang lain.
(min)