5 Senjata Militer Rusia yang Bisa Memicu Kehancuran Dunia

Rabu, 16 November 2022 - 17:30 WIB
loading...
5 Senjata Militer Rusia yang Bisa Memicu Kehancuran Dunia
5 Senjata Militer Rusia yang Bisa Memicu Kehancuran Dunia. FOTO/Reuters
A A A
MOSKOW - Terdapat sejumlah senjata militer Rusia yang disinyalir bisa menjadi pemicu kehancuran dunia. Dalam perkembangannya, Rusia memang dikenal memiliki berbagai senjata canggih dengan daya hancur yang mengerikan.

Sebagian bahkan menganggapnya bisa memicu kiamat atau kehancuran dunia. Berikut lima senjata militer Rusia yang bisa memicu kehancuran dunia.

Baca Juga: 3 Negara yang Ketakutan Diserang Rusia dengan Senjata Nuklir
1. Bom Vakum
Bom vakum atau biasa dikenal dengan senjata termobarik merupakan salah satu senjata militer Rusia yang mematikan. Dikutip dari laman Mirror, bom ini diketahui bisa menyedot oksigen untuk menciptakan sebuah ledakan bersuhu tinggi.

Lebih lanjut, bom vakum ini dikenal sebagai senjata non-nuklir paling mematikan di dunia. Pada teknis kerjanya, mereka akan menyedot oksigen atau udara di sekitarnya, kemudian memunculkan sebuah ledakan dahsyat. Konon, ledakannya disebut bisa menguapkan tubuh manusia.

2. Bom Cluster
Bom Cluster sejatinya telah dilarang sejak Convention of Cluster Munitions pada tahun 2008. Dikutip dari laman The Guardian, senjata mematikan ini dirancang untuk melepaskan lusinan bom yang lebih kecil (submunisi) di area luas.

Sayangnya, bom yang berukuran lebih kecil tidak selalu meledak, sehingga berpotensi menjadi ranjau dan mengancam keselamatan warga sipil. Pada konfliknya dengan Ukraina, Kremlin juga dituduh telah menggunakan bom cluster dan menargetkan warga sipil disana.

3. RS-24 Yar
Senjata militer Rusia yang bisa memicu kiamat berikutnya adalah RS-24 Yar. Dikutip dari laman Express UK, Senjata berupa rudal balistik antarbenua ini bisa diluncurkan dari jalan raya ataupun silo nuklir.

Dalam penggunaannya, rudal balistik ini bisa diluncurkan dengan sangat cepat. Hanya butuh waktu sekitar 7 menit saja guna mempersiapkan peluncurannya. Saat diluncurkan, RS-24 Yar dilengkapi kendaraan hipersonik Avangard yang membuatnya semakin mengerikan.



4. Rudal Balistik Antarbenua Sarmat
Tak hanya RS-24 Yar, Rusia juga memiliki rudal balistik antarbenua bernama Sarmat. Dikutip dari laman India, rudal ini ditujukan untuk menggantikan Voyevoda buatan Uni Soviet.

Menurut Kremlin, Sarmat mampu membawa muatan nuklir dan dirancang untuk menghindari sistem pertahanan anti-rudal. Dengan berat lebih dari 200 ton, rudal balistik antarbenua ini diklaim bisa mencapai target apapun di bumi.

Analis barat menyebutnya dengan kode Satan 2. Sementara Vladimir Putin sendiri menyebutnya sebagai ‘Invincible’.

5. Torpedo Nuklir Poseidon
Dari sekian banyak senjata mematikan yang dimiliki Rusia, mereka juga memiliki sebuah torpedo nuklir bernama ‘Poseidon’. Dikutip dari laman Popular Mechanics, jenis senjata ini dirancang untuk menghancurkan daerah pesisir dan bisa memicu tsunami.

Dengan ukuran panjang 65 kaki dan lebar 6,5 kaki, torpedo bertenaga nuklir ini diklaim mampu melintasi seluruh lautan sebelum nantinya meledakan hulu termonuklir di targetnya.

Selain daya hancurnya yang sangat kuat, Poseidon juga mengandung senyawa radioaktif yang dapat membuat area sekitar serangannya terkontaminasi dan membahayakan penduduk sekitar.

Referensi:
-https://www.mirror.co.uk/news/world-news/russias-most-deadly-weapons-thermobaric-26355727
-https://www.theguardian.com/world/2022/apr/21/russia-using-banned-weapons-to-kill-ukrainian-civilians-pictures-suggest#:~:text=Cluster%20bombs%20are%20designed%20to,a%20future%20risk%20to%20civilians.
-https://www.express.co.uk/news/science/1592430/putin-news-russia-five-deadliest-weapons-break-ukraine-deadlock-hypersonic
-https://www.india.com/news/world/russia-tests-sarmat-intercontinental-ballistic-missile-10-things-to-know-about-worlds-most-powerful-weapon-5349355/
-https://www.popularmechanics.com/military/weapons/a22537135/russias-nuclear-tsunami-apocalypse-torpedo-is-named-poseidon/
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)