Rusia Gempur Fasilitas Energi, Ukraina Gelap Gulita
loading...
A
A
A
KIEV - Rusia menggempur fasilitas energi Ukraina dengan rentetan rudal, menyerang target dari timur ke barat dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas. Menanggapi situasi yang terjadi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengepalkan tinjunya dan menyatakan: "Kami akan selamat dari segalanya."
Zelensky mengatakan Rusia menembakkan setidaknya 85 rudal dengan infrastruktur energi Ukraina menjadi sasaran dan mematikan listrik di banyak kota.
“Kami sedang bekerja, akan memulihkan semuanya. Kami akan selamat dari segalanya,” janji Zelensky seperti dilansir dari AP,Rabu (16/11/2022).
Zelensky memperingatkan bahwa akan lebih banyak serangan yang mungkin terjadi dan mendesak waganya untuk tetap berada di tempat yang aman dan mencari perlindungan.
Menteri Energi Ukraina Herman Haluschenko mengatakan serangan itu adalah pemboman fasilitas listrik "paling besar" dalam invasi Rusia yang hampir berusia 9 bulan, menyerang pembangkit listrik dan sistem transmisi.
Ia menggambarkan serangan rudal Rusia sebagai upaya balas dendam teroris setelah kemunduran militer dan diplomatik Kremlin. Dia menuduh Rusia berusaha menyebabkan kerusakan maksimum pada sistem energi Ukraina menjelang musim dingin.
Jaringan listrik Ukraina telah dihancurkan oleh serangan Rusia sebelumnya yang menghancurkan sekitar 40% infrastruktur energi negara.
Lebih dari selusin wilayah Ukraina - di antaranya Lviv di barat, Kharkiv di timur laut serta wilayah lain di antaranya - melaporkan serangan atau upaya pertahanan udara mereka untuk menembak jatuh rudal. Setidaknya selusin daerah melaporkan pemadaman listrik, yang memengaruhi kota-kota yang berpenduduk jutaan orang.
Pihak berwenang mengatakan hampir setengah dari wilayah Kiev kehilangan listrik. Kereta Api Ukraina mengumumkan penundaan kereta nasional.
“Sebagian besar serangan dilaporkan terjadi di tengah dan di utara. Di ibu kota, situasinya sangat sulit,” kata seorang pejabat senior, Kyrylo Tymoshenko.
Dia mengatakan total 15 target energi rusak dan mengklaim bahwa 70 rudal ditembak jatuh. Seorang juru bicara Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan rudal jelajah X-101 dan X-555.
Saat kota demi kota melaporkan serangan, Tymoshenko mendesak warga Ukraina untuk "bertahan di sana."
Di kiev, Walikota Vitali Klitschko mengatakan pihak berwenang menemukan mayat di salah satu dari tiga bangunan tempat tinggal yang dilanda di Ibu Kota, di mana pemadaman darurat juga diumumkan oleh penyedia listrik DTEK.
Video yang diterbitkan oleh seorang ajudan presiden menunjukkan sebuah bangunan berlantai lima yang tampaknya tempat tinggal di Kiev terbakar, dengan api menjilati apartemen. Klitschko mengatakan unit pertahanan udara juga menembak jatuh beberapa rudal.
Serangan itu terjadi saat pihak berwenang sudah bekerja keras untuk membuat Kherson bangkit kembali setelah berhasil merebutnya kembali dari Rusia.
Direbutnya kembali Kherson memberikan pukulan menyengat ke Kremlin. Zelensky menyamakan direbutnya kembali Kherson dengan pendaratan pasukan sekutu di Prancis pada D-Day dalam Perang Dunia II, dengan mengatakan keduanya adalah peristiwa penting di akhir jalan menunju kemenangan.
Tetapi sebagian besar wilayah Ukraina di timur dan selatan tetap berada di bawah kendali Rusia, dan pertempuran terus berlanjut.
Zelensky memperingatkan kemungkinan berita yang lebih suram di masa akan datang.
“Di mana-mana, ketika kami membebaskan tanah kami, kami melihat satu hal – Rusia meninggalkan ruang penyiksaan dan penguburan massal. Berapa banyak kuburan massal yang ada di wilayah yang masih berada di bawah kendali Rusia?” tanya Zelensky.
Zelensky mengatakan Rusia menembakkan setidaknya 85 rudal dengan infrastruktur energi Ukraina menjadi sasaran dan mematikan listrik di banyak kota.
“Kami sedang bekerja, akan memulihkan semuanya. Kami akan selamat dari segalanya,” janji Zelensky seperti dilansir dari AP,Rabu (16/11/2022).
Zelensky memperingatkan bahwa akan lebih banyak serangan yang mungkin terjadi dan mendesak waganya untuk tetap berada di tempat yang aman dan mencari perlindungan.
Menteri Energi Ukraina Herman Haluschenko mengatakan serangan itu adalah pemboman fasilitas listrik "paling besar" dalam invasi Rusia yang hampir berusia 9 bulan, menyerang pembangkit listrik dan sistem transmisi.
Ia menggambarkan serangan rudal Rusia sebagai upaya balas dendam teroris setelah kemunduran militer dan diplomatik Kremlin. Dia menuduh Rusia berusaha menyebabkan kerusakan maksimum pada sistem energi Ukraina menjelang musim dingin.
Jaringan listrik Ukraina telah dihancurkan oleh serangan Rusia sebelumnya yang menghancurkan sekitar 40% infrastruktur energi negara.
Lebih dari selusin wilayah Ukraina - di antaranya Lviv di barat, Kharkiv di timur laut serta wilayah lain di antaranya - melaporkan serangan atau upaya pertahanan udara mereka untuk menembak jatuh rudal. Setidaknya selusin daerah melaporkan pemadaman listrik, yang memengaruhi kota-kota yang berpenduduk jutaan orang.
Pihak berwenang mengatakan hampir setengah dari wilayah Kiev kehilangan listrik. Kereta Api Ukraina mengumumkan penundaan kereta nasional.
“Sebagian besar serangan dilaporkan terjadi di tengah dan di utara. Di ibu kota, situasinya sangat sulit,” kata seorang pejabat senior, Kyrylo Tymoshenko.
Dia mengatakan total 15 target energi rusak dan mengklaim bahwa 70 rudal ditembak jatuh. Seorang juru bicara Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan rudal jelajah X-101 dan X-555.
Saat kota demi kota melaporkan serangan, Tymoshenko mendesak warga Ukraina untuk "bertahan di sana."
Di kiev, Walikota Vitali Klitschko mengatakan pihak berwenang menemukan mayat di salah satu dari tiga bangunan tempat tinggal yang dilanda di Ibu Kota, di mana pemadaman darurat juga diumumkan oleh penyedia listrik DTEK.
Video yang diterbitkan oleh seorang ajudan presiden menunjukkan sebuah bangunan berlantai lima yang tampaknya tempat tinggal di Kiev terbakar, dengan api menjilati apartemen. Klitschko mengatakan unit pertahanan udara juga menembak jatuh beberapa rudal.
Serangan itu terjadi saat pihak berwenang sudah bekerja keras untuk membuat Kherson bangkit kembali setelah berhasil merebutnya kembali dari Rusia.
Direbutnya kembali Kherson memberikan pukulan menyengat ke Kremlin. Zelensky menyamakan direbutnya kembali Kherson dengan pendaratan pasukan sekutu di Prancis pada D-Day dalam Perang Dunia II, dengan mengatakan keduanya adalah peristiwa penting di akhir jalan menunju kemenangan.
Tetapi sebagian besar wilayah Ukraina di timur dan selatan tetap berada di bawah kendali Rusia, dan pertempuran terus berlanjut.
Zelensky memperingatkan kemungkinan berita yang lebih suram di masa akan datang.
“Di mana-mana, ketika kami membebaskan tanah kami, kami melihat satu hal – Rusia meninggalkan ruang penyiksaan dan penguburan massal. Berapa banyak kuburan massal yang ada di wilayah yang masih berada di bawah kendali Rusia?” tanya Zelensky.
(ian)