Jerman Alokasikan Rp16 Triliun untuk Pertahanan Siber Ukraina
loading...
A
A
A
BERLIN - Pemerintah Jerman telah mengalokasikan dana tambahan 1 miliar Euro (Rp16 Triliun) dari anggaran 2023 untuk mendukung Ukraina . Dana itu akan dialokasikan untuk bertahan melawan serangan siber Rusia dan mengumpulkan bukti kejahatan perang.
Seperti dilaporkan Reuters, alokasi tambahan itu muncul di tengah pertikaian mengenai apakah Jerman harus meningkatkan pemberian bantuan militernya ke Ukraina. Kiev sendiri menyatakan, pihaknya membutuhkan senjata medan perang ofensif, termasuk tank, untuk berperang melawan tentara Rusia.
Peruntukan itu adalah kemenangan bagi Partai Hijau, partai koalisi yang telah menjadi pendukung terkuat dukungan militer untuk Ukraina sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada Februari silam.
Jerman adalah donor militer terbesar ketiga ke Ukraina, meskipun jauh di belakang Amerika Serikat, yang pengiriman senjatanya sangat penting bagi keberhasilan Angkatan Bersenjata Ukraina di medan perang, yang memuncak pada perebutan kembali Kherson pada hari Jumat, kota terbesar yang direbut Rusia.
“Anggaran Ukraina memperjelas bahwa dukungan kami jauh melampaui pengiriman senjata yang penting dan diperlukan,” kata Robin Wagener, legislator Hijau yang memimpin kelompok parlemen Ukraina. “Kami berinvestasi besar-besaran dalam perdamaian di Eropa dan Ukraina,” lanjutnya.
Sebagian dari uang itu akan mendukung tim yang merekam bukti pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang, termasuk yang terungkap setelah penarikan Rusia.
Uang ekstra juga akan digunakan untuk mendukung masyarakat sipil di wilayah yang lebih luas, termasuk perlindungan jurnalis di Belarus, Rusia, dan Ukraina.
Seperti dilaporkan Reuters, alokasi tambahan itu muncul di tengah pertikaian mengenai apakah Jerman harus meningkatkan pemberian bantuan militernya ke Ukraina. Kiev sendiri menyatakan, pihaknya membutuhkan senjata medan perang ofensif, termasuk tank, untuk berperang melawan tentara Rusia.
Peruntukan itu adalah kemenangan bagi Partai Hijau, partai koalisi yang telah menjadi pendukung terkuat dukungan militer untuk Ukraina sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi pada Februari silam.
Jerman adalah donor militer terbesar ketiga ke Ukraina, meskipun jauh di belakang Amerika Serikat, yang pengiriman senjatanya sangat penting bagi keberhasilan Angkatan Bersenjata Ukraina di medan perang, yang memuncak pada perebutan kembali Kherson pada hari Jumat, kota terbesar yang direbut Rusia.
“Anggaran Ukraina memperjelas bahwa dukungan kami jauh melampaui pengiriman senjata yang penting dan diperlukan,” kata Robin Wagener, legislator Hijau yang memimpin kelompok parlemen Ukraina. “Kami berinvestasi besar-besaran dalam perdamaian di Eropa dan Ukraina,” lanjutnya.
Sebagian dari uang itu akan mendukung tim yang merekam bukti pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang, termasuk yang terungkap setelah penarikan Rusia.
Uang ekstra juga akan digunakan untuk mendukung masyarakat sipil di wilayah yang lebih luas, termasuk perlindungan jurnalis di Belarus, Rusia, dan Ukraina.
(esn)