Pertama Sebagai Presiden AS, Biden Akan Bertemu Jinping di Sela-sela KTT G20

Jum'at, 11 November 2022 - 17:52 WIB
loading...
A A A
China memutuskan sebagian besar saluran komunikasi resmi dengan Amerika Serikat sesudahnya, meskipun ada cukup kontak untuk mengatur pertemuan antara Biden dan Jinping. Dalam pembicaraan itu, para pejabat AS dan China membahas pembentukan kembali komunikasi.

Biden dan Xi Jinping sebelumnya telah berbicara melalui telepon lima kali sejak Biden duduk di Gedung Putih. Mereka sering bepergian bersama, baik di China maupun Amerika Serikat, ketika keduanya menjabat sebagai wakil presiden negara masing-masing.

Keduanya memasuki pertemuan pada Senin esok di belakang peristiwa politik yang signifikan. Biden bernasib lebih baik dari yang diharapkan dalam pemilu sela AS dan Jinping diangkat ke masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Partai Komunis China.



Pejabat AS menolak untuk berspekulasi tentang bagaimana situasi politik kedua pemimpin dapat mempengaruhi dinamika pertemuan mereka. Sebaliknya, mereka meletakkan area yang mereka harapkan berada di atas meja.

Itu termasuk masalah Taiwan, yang diklaim Beijing. Biden telah bersumpah di masa lalu guna menggunakan kekuatan militer AS untuk mempertahankan pulau itu dari invasi China. Masalah ini adalah salah satu yang paling diperdebatkan antara Biden dan Jinping.

Biden juga akan mengangkat masalah hak asasi manusia, kata pejabat itu. AS menuduh China melakukan genosida terhadap populasi minoritas Muslim di provinsi Xinjiang barat.

Biden juga akan mengangkat apa yang dilihat AS sebagai praktik ekonomi berbahaya China. Tidak jelas apakah masalah tarif AS untuk barang-barang China akan muncul dalam pembicaraan.

Presiden AS itu juga berencana membahas bidang-bidang di mana kedua negara dapat bekerja sama, termasuk di bidang perubahan iklim.

Biden juga akan mengangkat masalah perang Rusia di Ukraina dan provokasi Korea Utara yang sedang berlangsung — dua bidang di mana AS tengah mencari cara untuk menegaskan pengaruhnya guna mencegah konflik lebih lanjut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)