Mengejutkan, Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Kota Garis Depan Kherson

Kamis, 10 November 2022 - 00:30 WIB
loading...
Mengejutkan, Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Kota Garis Depan Kherson
Feri ponton melintasi Sungai Dnipro di Kherson. Foto/tass
A A A
KHERSON - Rusia memutuskan menarik pasukannya dari tepi kanan Sungai Dnieper, termasuk ibu kota regional Kherson. Wilayah itu merupakan garis depan pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menjelaskan mereka ingin menghindari kerugian yang tidak perlu di antara pasukannya dan menyelamatkan nyawa warga sipil.

Menurut kepala operasi militer Rusia di Ukraina Jenderal Angkatan Darat Sergey Surovikin, meski mengatakan keputusan itu tidak mudah, para komandan melihat sedikit tidak masuk akal jika mempertahankan pasukan di tepi kanan sungai.



Hal itu diungkapkan Surovikin pada Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu pada Rabu.

Jenderal itu menunjuk pada serangan Ukraina yang berlanjut di bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovskaya di Sungai Dnieper, dengan alasan bahwa itu bisa berarti isolasi total pasukan Rusia di Kherson.

“Jika rezim Kiev … melancarkan serangan yang lebih dahsyat lagi ke bendungan Kakhovskaya, aliran air dapat muncul yang akan membanjiri area yang luas, menyebabkan korban sipil yang signifikan,” ujar Surovikin.

Dia menambahkan, “Ini akan menciptakan ancaman lebih lanjut bagi warga sipil dan berisiko isolasi total kelompok pasukan kami di tepi kanan Dnieper."

“Penarikan akan membantu menghindari skenario terburuk dan juga menjaga efektivitas pertempuran dari pengelompokan pasukan di daerah tersebut,” ungkap Surovikin.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit. Namun, kita akan dapat mempertahankan hal yang paling penting: nyawa prajurit kita,” ujar dia.

“Mulai mundurnya pasukan,” kata Shoigu kepada Surovikin dalam video yang dirilis oleh media.

Shoigu memerintahkan Surovikin yang dijuluki “Jenderal Armagedon” untuk mengatur relokasi yang aman bagi para tentara dan warga sipil.

Selama beberapa pekan terakhir, pihak berwenang setempat telah meluncurkan upaya membawa sebanyak mungkin warga sipil ke tepi kiri Dnieper, dengan alasan ancaman yang ditimbulkan oleh pasukan Ukraina yang terletak di sisi yang berlawanan.

“Lebih dari 150.000 orang telah dipindahkan ke luar kota pada hari ini,” ujar Sorovikin.

Rusia memasukkan Wilayah Kherson bulan lalu, setelah warga memilih dalam referendum untuk melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung ke Rusia.

Kiev menolak referendum itu sebagai "palsu" dan berjanji menggunakan kekuatan militer untuk merebut kembali semua wilayah yang dianggap berada di bawah kedaulatannya.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0878 seconds (0.1#10.140)