Presiden Serbia: Konflik Ukraina Mirip Pertempuran Stalingrad Selama PD II

Selasa, 08 November 2022 - 07:08 WIB
loading...
A A A
Wilayah Kherson secara resmi dinyatakan sebagai bagian dari negara Rusia pada awal Oktober, bersama dengan Wilayah Zaporozhye dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, setelah orang-orang di wilayah tersebut sangat mendukung langkah tersebut dalam referendum.

Pemerintah Ukraina menjadikan perebutan kembali Kherson sebagai salah satu tujuan utamanya, setelah merencanakan serangan besar-besaran di kota itu selama berbulan-bulan.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Kiev telah berulang kali mencoba maju di daerah itu, tetapi semua serangan itu berhasil digagalkan.

Pada Minggu, Kirill Stremousov, wakil kepala pemerintahan regional, memperingatkan Ukraina telah “menerjunkan lebih banyak APC dan tank” di dekat Kherson dalam persiapan untuk serangan lain.

Rusia telah membuat rencana untuk mempertahankan kota dari kemungkinan serangan. Bulan lalu, pihak berwenang mulai merelokasi warga sipil dari Kherson dan daerah di tepi kanan Dnieper karena kekhawatiran serangan Ukraina di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovskaya dapat menyebabkan banjir besar.

Pada Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras, “Mereka yang tinggal di Kherson harus dievakuasi dari zona aksi paling berbahaya. Penduduk sipil tidak boleh menderita karena penembakan, segala jenis ofensif dan counter-ofensif, dan kegiatan lain yang terkait dengan operasi militer.”

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)