Profil Benjamin Netanyahu, Pemimpin Israel dan Kekejamannya Terhadap Kaum Muslim di Palestina

Sabtu, 05 November 2022 - 19:05 WIB
loading...
Profil Benjamin Netanyahu, Pemimpin Israel dan Kekejamannya Terhadap Kaum Muslim di Palestina
Profil Benjamin Netanyahu, Pemimpin Israel dan Kekejamannya Terhadap Kaum Muslim di Palestina. FOTO/Reuters
A A A
TEL AVIV - Benjamin Netanyahu atau yang akrab dengan nama Bibi, adalah politisi dan diplomat asal Israel yang dua kali menjabat sebagai perdana menteri negaranya (1996 - 2021). Ia merupakan perdana menteri terlama sejak kemerdekaan Israel.

Benjamin adalah putra dari seorang sejarawan, Benzion Netanyahu dan lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel. Pada tahun 1963 Benjamin, pindah bersama keluarganya ke Philadelphia di Amerika Serikat.



Setelah mendaftar di militer Israel pada tahun 1967, ia menjadi tentara di unit operasi khusus elit Sayeret Matkal dan berada di tim yang menyelamatkan sebuah pesawat jet yang dibajak di bandara Tel Aviv pada tahun 1972.

Ia kemudian belajar di Massachusetts Institute of Technology (M.B.A., 1976), sambil meluangkan waktu untuk berperang dalam Perang Yom Kippur di Israel pada tahun 1973.

Setelah saudaranya Jonathan meninggal saat memimpin serangan Entebbe yang sukses pada tahun 1976, Benjamin mendirikan Institut Jonathan, yang mensponsori konferensi tentang terorisme.

Meskipun sampai saat ini Benjamin Netanyahu masih berhasil untuk tetap berkuasa, tuduhan korupsi dan kegagalannya yang berulang untuk membentuk pemerintahan koalisi yang stabil dan dapat diandalkan tampaknya menandakan akhir dari pemerintahannya.



Namun, konflik yang baru meletus dengan Palestina mungkin telah membuka jalan lain bagi Benjamin dan usahanya untuk tetap menjadi perdana menteri terlama Israel, menurut para analis. Beberapa kekejaman dari Benjamin Netanyahu terhadap kaum muslimin di Palestina antara lain:

1. Perang Gaza
Puncak kepemimpinan Benjamin terjadi ketika dia memerintahkan tentara Israel untuk menyerang Gaza. Perang yang berlangsung dari pertengahan Juli hingga Agustus 2014 itu berkedok mencari kelompok Hamas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1257 seconds (0.1#10.140)