6 Poin Penting Pidato Putin Sambut Hari Persatuan, Sebut Soal Batman

Sabtu, 05 November 2022 - 05:30 WIB
loading...
6 Poin Penting Pidato Putin Sambut Hari Persatuan, Sebut Soal Batman
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato saat pertemuan dengan para sejarawan pada Hari Persatuan Nasional, 4 November 2022. Foto/Sputnik/Grigory Sysoev
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Hari Persatuan Nasional dengan bertemu para sejarawan dan pejabat, termasuk para pemimpin komunitas agama.

Selama pertemuan, mereka mendiskusikan peran sejarah dalam melindungi kedaulatan, identitas, dan budaya nasional.

Berikut adalah beberapa poin penting dari pidato Putin dan diskusi selanjutnya.

1. Konflik di Ukraina “Tak Terhindarkan”

“Bentrokan Rusia dengan rezim neo-Nazi yang muncul di Ukraina tidak dapat dihindari, dan jika negara kita tidak melakukan tindakan yang dilakukannya pada Februari, tidak akan ada yang berubah, hanya posisi kita yang akan jauh lebih buruk,” ujar Putin.

“Yang disebut teman kita membawa situasi di Ukraina ke tahap di mana itu adalah ancaman mematikan bagi Rusia,” papar dia.

Putin membandingkan situasi itu dengan apa yang terjadi pada tahun 1941, ketika Uni Soviet memiliki banyak peringatan tentang invasi Nazi yang akan datang tetapi tidak mengambil langkah untuk membela diri.

Dia menunjukkan bahwa ini adalah salah satu alasan jutaan warga Soviet tewas sebelum kemenangan atas Nazisme tercapai.

2. Barat Memutarbalikkan Sejarah Ukraina

Menurut Putin, negara-negara Barat ikut campur dalam urusan internal Ukraina setelah jatuhnya Uni Soviet.

“Mereka berhasil menanamkan nilai-nilai semu ke dalam benak jutaan orang, yang mengarah pada fakta bahwa anti-Rusia diciptakan di wilayah ini, menabur kebencian, melanggar pikiran orang-orang, merampas sejarah sejati mereka,” papar Putin.

Putin berpendapat, Ukraina telah berubah menjadi bahaya besar bagi Rusia, tetapi juga sesuatu yang bunuh diri bagi Ukraina sendiri.

“Ukraina, rakyat Ukraina, adalah korban pertama dan utama dari sublimasi kebencian yang disengaja terhadap orang Rusia dan Rusia. Di Rusia, semuanya justru sebaliknya, Anda tahu betul hal ini: kami selalu memperlakukan orang Ukraina dengan hormat dan hangat. Tetap demikian, meskipun konfrontasi tragis hari ini,” ungkap Putin.

3. Perang Saudara, Seperti Tahun 1917

Berbicara lebih lanjut tentang konflik saat ini di Ukraina, Putin menarik kesejajaran dengan Revolusi Rusia lebih dari seratus tahun yang lalu.

“Faktanya, konfrontasi sedang terjadi di dalam satu orang, sama seperti setelah pergolakan tahun 1917. Saat itu, kekuatan asing menghangatkan tangan mereka pada tragedi rakyat kita. Mereka tidak peduli tentang Putih atau Merah, mereka mengejar kepentingan mereka sendiri, melemahkan dan merobek sejarah Rusia berkeping-keping,” ujar Putin.

“Barat melakukan hal yang sama di Ukraina hari ini, mengorbankan rakyat Ukraina untuk mencapai tujuan geopolitik mereka,” papar Putin.

Dia gambarkan tindakan Barat itu sebagai “melemahkan, menghancurkan, dan menghancurkan Rusia.”

4. Mempersenjatai Distorsi Sejarah

“Orang Rusia perlu mengetahui sepenuhnya masa lalu negara mereka, tanpa mengulangi kesalahan periode Soviet, di mana akademisi bekerja agar sesuai dengan pola ideologis,” ungkap Putin.

“Hal serupa terjadi sekarang di beberapa negara di Barat, di mana banyak ditentukan oleh pembentukan radikal-liberal saat ini. Untuk menyenangkannya, peristiwa sejarah utama disajikan dalam bentuk yang sepenuhnya terdistorsi, terbalik, dan kebenarannya dibatalkan,” papar Putin.

“Ketika seseorang ingin mencabut kedaulatan negara dan mengubah warganya menjadi pengikut, mereka mulai dengan memutarbalikkan sejarah negara, untuk mencabut orang dari akar mereka, membuat mereka tidak sadarkan diri,” jelas presiden Rusia.

Putin mengutuk ini sebagai “dengan sengaja mengubah sikap terhadap sejarah.”

Menunjuk ke Ukraina sebagai contohnya, Putin mengatakan, “Ada upaya serupa terhadap Rusia, dan mereka tidak berhenti, tetapi kami dengan tegas dan tepat waktu memasang penghalang yang kuat terhadap mereka.”

5. Era Kolonial Sudah Berakhir

Sementara Rusia benar-benar bagian dari peradaban Eropa, tidak dapat disangkal bahwa banyak kerajaan kolonial besar di Barat sekarang adalah “negara-negara berukuran sedang atau kecil,” ujar Putin.

Dia membandingkan populasi Portugal dengan bekas koloninya Brasil, Inggris dengan India, dan bagaimana provinsi Guangdong China sendiri memiliki populasi 1,5 kali lipat dari Jerman.

“Ibu kota Eropa (dulu) pusat alam semesta, tetapi ini sudah di masa lalu,” tegas presiden Rusia itu.

6. Batman, atau Pahlawan Sejarah?

Putin juga memilih membicarakan masalah politik yang sedikit lebih ringan. Selama sesi tanya jawab, dia mencatat bahwa karya akademis tidak akan cukup tanpa bekerja sama dengan budaya populer dan merchandising.

“Anak-anak Rusia tahu tentang Batman tetapi tidak tentang pahlawan kita sendiri,” ujar Putin, seraya mencatat pendidikan sejarah dimulai sejak usia dini.

“Harus ada kartun, film, sastra anak… Semua itu dibutuhkan. Itu sebabnya kita di sini hari ini, untuk mendorong proses ini ke depan,” tutur dia.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1618 seconds (0.1#10.140)