David Fuller Akui Lakukan Pelecehan Seks terhadap 23 Jasad Wanita di Kamar Mayat

Jum'at, 04 November 2022 - 13:03 WIB
loading...
David Fuller Akui Lakukan Pelecehan Seks terhadap 23 Jasad Wanita di Kamar Mayat
David Fuller, tukang listrik rumah sakit di Inggris yang membunuh dua wanita dan melakukan pelecehan seks terhadap banyak mayat di kamar mayat. Foto/Russia Today
A A A
LONDON - Terdakwa pembunuh ganda di Inggris, David Fuller , telah mengakui melakukan pelecehan seksual terhadap 23 wanita yang meninggal di kamar mayat rumah sakit (RS).

Pria berusia 68 tahun itu mengaku bersalah di pengadilan mahkota Croydon pada Kamis (3/11/2022) atas 12 dakwaan penetrasi seksual terhadap mayat dan empat dakwaan kepemilikan pornografi ekstrem antara 2007 hingga 2020.

Fuller, yang memukul dan mencekik Wendy Knell (25) dan Caroline Pierce (20) hingga mati sebelum menyerang mereka secara seksual dalam dua serangan terpisah di Tunbridge Wells, Kent, pada tahun 1987, telah dijatuhi hukuman seumur hidup tahun lalu.

Dia mengaku bersalah membunuh Knell dan Pierce, serta 51 pelanggaran lainnya, termasuk 44 dakwaan terkait 78 korban di kamar mayat antara 2008 hingga November 2020.



Fuller memfilmkan dirinya menyalahgunakan mayat di Rumah Sakit Kent and Sussex yang sekarang ditutup dan di Rumah Sakit Tunbridge Wells di Pembury, tempat dia bekerja sebagai tukang listrik sejak 1989.

Polisi Kent mengatakan penyelidikan telah menghasilkan bukti yang berkaitan dengan total 101 korban, dan tuduhan terbaru terkait dengan 23 korban yang tersisa, semuanya adalah wanita dewasa yang sudah meninggal. Sepuluh di antaranya belum teridentifikasi.

Hak Cheema-Grubb mengatakan Fuller, yang muncul di pengadilan melalui tautan video dari HMP Frankland, harus muncul secara langsung ketika dia menghukumnya dalam sepekan mulai 5 Desember, mungkin di Old Bailey.

Jaksa Michael Bisgrove mengatakan pernyataan pribadi korban sedang disiapkan.

“Ada banyak anggota keluarga korban yang ingin menghadiri pengadilan dengan satu atau lain cara, beberapa di antaranya ingin membacakan pernyataan pribadi korban di pengadilan,” katanya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (4/11/2022).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)