Tanpa Vladimir Putin, Para Jenderal Rusia Bahas Kapan Gunakan Bom Nuklir di Ukraina

Kamis, 03 November 2022 - 09:24 WIB
loading...
Tanpa Vladimir Putin,...
Para jenderal Rusia, tanpa meliabatkan Presiden Vladimir Putin, membahas strategi penggunaan bom nuklir di Ukraina. Foto/REUTERS/Evgenia Novozhenina
A A A
WASHINGTON - Para jenderal Rusia , yang frustrasi dengan kurangnya keberhasilan perang Moskow di Ukraina , telah membahas kapan dan dalam situasi apa Moskow akan menggunakan bom nuklirnya .

Itu adalah laporan Dewan Intelijen Nasional (NIC) Amerika Serikat (AS) yang diterima para pejabat Washington.

Menurut laporan CNN, Kamis (3/11/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir dalam diskusi para jenderal tersebut.

Namun, banyak sumber yang mengetahui dokumen NIC mengatakan kepada CNN bahwa penilaian itu sebenarnya adalah analisis. Para pejabat Washington mengatakan percakapan yang terjadi di antara para jenderal Rusia bisa saja diambil di luar konteks.

Oleh karena itu, beberapa komunitas intelijen AS kurang khawatir bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina.



Tetapi para pejabat yang lain di pemerintahan Joe Biden lebih khawatir, khawatir diskusi para jenderal Moskow itu menandakan militer Rusia yang semakin frustrasi yang mungkin membuat langkah berbahaya dan putus asa.

New York Times adalah yang pertama mengungkap laporan NIC tersebut.

Kantor Direktur Intelijen Nasional (DNI) tidak segera menanggapi permintaan Business Insider yang meminta penilaian.

Selama delapan bulan perang Rusia di Ukraina, Presiden Vladimir Putin secara rutin menyampaikan ancaman yang tidak jelas dan terkadang terselubung yang mengisyaratkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan kepada wartawan pada briefing bahwa AS menganggap retorika Putin sangat serius dan memantaunya dengan cermat.

"[Namun] AS telah melihat tidak ada indikasi bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan saat ini untuk menggunakan senjata nuklir," katanya.

"Tetapi sekali lagi, ini adalah sesuatu yang akan kami amati dengan sangat, sangat dekat. Teruslah menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan sekutu dan mitra kami," kata Ryder.

Putin, menurut laporan CNN, bukan bagian dari diskusi para jenderal Rusia yang membingungkan komunitas intelijen AS. Namun, pada akhirnya terserah pada Putin apakah Rusia menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina atau tidak.

Doktrin nuklir negara itu menyatakan hanya presiden yang dapat membuat keputusan untuk menggunakan senjata nuklir.

Rusia memiliki gudang senjata nuklir taktis terbesar di dunia—yang dapat digunakan untuk menghancurkan sejumlah kecil persenjataan berat di medan perang atau membunuh puluhan ribu orang di sebuah kota.

Tidak seperti rudal balistik antarbenua—senjata dengan muatan besar yang dirancang untuk dipersenjatai hulu ledak nuklir dan ditembakkan dengan cepat untuk mencegah musuh menyerang—proses penggunaan nuklir taktis membutuhkan lebih banyak waktu dan langkah tambahan, karena senjata harus diambil dari penyimpanan dan dikirim ke garis depan.

Karena senjata semacam itu menghabiskan waktu yang lama dalam penyimpanan, keandalan senjata nuklir bisa menjadi buruk dan perlu pengujian untuk menentukan seberapa cocok mereka untuk diluncurkan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)