Kapal Rusia Diserang Drone, Moskow Tutup Koridor Gandum Laut Hitam
loading...
A
A
A
MOSKOW - Militer Rusia menutup "koridor gandum" yang digunakan untuk mengirimkan produk pertanian Ukraina melalui Laut Hitam.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menjelaskan langkah itu dipicu tindakan Kiev yang telah menggunakan rute tersebut untuk melancarkan serangan drone.
Pengumuman tersebut menyusul serangan pesawat tak berawak (drone) Ukraina, pada dini hari Sabtu pagi, yang merusak beberapa kapal Rusia yang digunakan untuk mengawasi Laut Hitam.
Moskow menyalahkan Inggris atas insiden itu, di dekat Sevastopol. Rusia mengatakan unit Angkatan Laut Inggris mendalangi operasi dari pelabuhan Ochakov. London telah menolak tuduhan itu.
“Setiap navigasi melalui koridor keamanan yang ditunjuk di bawah inisiatif (pengiriman gandum) Laut Hitam akan dihentikan sampai situasi di sekitar Ukraina … serangan teroris terhadap kapal militer dan sipil di Sevastopol dibersihkan,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Para pejabat juga mengatakan Kiev secara khusus berkomitmen tidak menggunakan koridor itu untuk tujuan militer.
Pada saat yang sama, Moskow menyatakan Rusia tidak menarik diri dari kesepakatan tetapi hanya menangguhkannya untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Sebelumnya pada Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia siap mengkompensasi hilangnya ekspor gandum Ukraina ke negara-negara miskin dari stoknya sendiri.
Dia juga memperingatkan kesepakatan biji-bijian telah menjadi "jauh lebih berisiko, berbahaya" sekarang karena Rusia tidak dapat menjamin keamanan maritim di perairan koridor biji-bijian yang ditunjuk.
“Rusia masih berhubungan dengan pihak lain, termasuk PBB dan Turki,” ungkap Peskov.
Dia menambahkan, bagaimanapun, Moskow belum siap diajak bicara untuk melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan itu.
Selusin kapal yang membawa gandum Ukraina diizinkan meninggalkan pelabuhan Turki pada Senin pagi. Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) di Istanbul menyetujui rencana memeriksa 40 kapal lebih lanjut, meskipun ada keputusan Moskow menangguhkan kesepakatan.
Tidak jelas apakah Rusia akan menindaklanjuti rencananya sekarang.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menjelaskan langkah itu dipicu tindakan Kiev yang telah menggunakan rute tersebut untuk melancarkan serangan drone.
Pengumuman tersebut menyusul serangan pesawat tak berawak (drone) Ukraina, pada dini hari Sabtu pagi, yang merusak beberapa kapal Rusia yang digunakan untuk mengawasi Laut Hitam.
Moskow menyalahkan Inggris atas insiden itu, di dekat Sevastopol. Rusia mengatakan unit Angkatan Laut Inggris mendalangi operasi dari pelabuhan Ochakov. London telah menolak tuduhan itu.
“Setiap navigasi melalui koridor keamanan yang ditunjuk di bawah inisiatif (pengiriman gandum) Laut Hitam akan dihentikan sampai situasi di sekitar Ukraina … serangan teroris terhadap kapal militer dan sipil di Sevastopol dibersihkan,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Para pejabat juga mengatakan Kiev secara khusus berkomitmen tidak menggunakan koridor itu untuk tujuan militer.
Pada saat yang sama, Moskow menyatakan Rusia tidak menarik diri dari kesepakatan tetapi hanya menangguhkannya untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Sebelumnya pada Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia siap mengkompensasi hilangnya ekspor gandum Ukraina ke negara-negara miskin dari stoknya sendiri.
Dia juga memperingatkan kesepakatan biji-bijian telah menjadi "jauh lebih berisiko, berbahaya" sekarang karena Rusia tidak dapat menjamin keamanan maritim di perairan koridor biji-bijian yang ditunjuk.
“Rusia masih berhubungan dengan pihak lain, termasuk PBB dan Turki,” ungkap Peskov.
Dia menambahkan, bagaimanapun, Moskow belum siap diajak bicara untuk melanjutkan partisipasinya dalam kesepakatan itu.
Selusin kapal yang membawa gandum Ukraina diizinkan meninggalkan pelabuhan Turki pada Senin pagi. Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) di Istanbul menyetujui rencana memeriksa 40 kapal lebih lanjut, meskipun ada keputusan Moskow menangguhkan kesepakatan.
Tidak jelas apakah Rusia akan menindaklanjuti rencananya sekarang.
(sya)