Menlu AS dan China Telponan, Bahas Persaingan dan Perang Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi membahas persaingan antara dua negara adidaya dan perang Rusia di Ukraina. Hal itu dibahas dalam panggilan telepon pada Minggu (30/10/2022).
“Para diplomat top berbicara tentang perlunya mengelola persaingan antara kedua negara kita secara bertanggung jawab," kata Blinken dalam sebuah tweet, seperti dikutip dari AFP.
Mereka juga membahas perlunya Beijing dan Washington untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengadakan pembicaraan tentang perang di Ukraina, kata Departemen Luar Negeri AS.
“Blinken meningkatkan perang Rusia melawan Ukraina dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan global dan stabilitas ekonomi," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
China dengan gigih menghindari mengkritik Rusia karena menginvasi Ukraina dan malah menyalahkan AS dan NATO atas perang tersebut.
Beijing mengatakan, Wang telah mengajukan sanksi baru-baru ini oleh AS terhadap China yang bertujuan membatasi aksesnya ke semikonduktor kelas atas dengan penggunaan militer, dan telah menyerukan "upaya diplomatik" di Ukraina.
"Pihak AS harus menghentikan upayanya untuk menahan dan menekan China, dan tidak menciptakan hambatan baru bagi hubungan antara kedua negara," bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
"Wang Yi menunjukkan bahwa membawa hubungan China-AS kembali ke jalur pembangunan yang stabil tidak hanya untuk kepentingan bersama China dan AS, tetapi juga harapan umum masyarakat internasional," tambahnya.
“Para diplomat top berbicara tentang perlunya mengelola persaingan antara kedua negara kita secara bertanggung jawab," kata Blinken dalam sebuah tweet, seperti dikutip dari AFP.
Mereka juga membahas perlunya Beijing dan Washington untuk menjaga jalur komunikasi terbuka dan mengadakan pembicaraan tentang perang di Ukraina, kata Departemen Luar Negeri AS.
“Blinken meningkatkan perang Rusia melawan Ukraina dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan global dan stabilitas ekonomi," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
China dengan gigih menghindari mengkritik Rusia karena menginvasi Ukraina dan malah menyalahkan AS dan NATO atas perang tersebut.
Beijing mengatakan, Wang telah mengajukan sanksi baru-baru ini oleh AS terhadap China yang bertujuan membatasi aksesnya ke semikonduktor kelas atas dengan penggunaan militer, dan telah menyerukan "upaya diplomatik" di Ukraina.
"Pihak AS harus menghentikan upayanya untuk menahan dan menekan China, dan tidak menciptakan hambatan baru bagi hubungan antara kedua negara," bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.
"Wang Yi menunjukkan bahwa membawa hubungan China-AS kembali ke jalur pembangunan yang stabil tidak hanya untuk kepentingan bersama China dan AS, tetapi juga harapan umum masyarakat internasional," tambahnya.
(esn)