Putin Tuding Elit Barat Mainkan Permainan Berbahaya, Berdarah, dan Kotor

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 17:10 WIB
loading...
Putin Tuding Elit Barat...
Presiden Rusia Vladimir Putin menuding elit Barat memainkan permainan berbahaya, berdarah, dan kotor. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, menuduh elit Barat memainkan permainan berbahaya, berdarah dan kotor. Ia juga menyalahkan mereka atas banyak masalah dunia, termasuk invasi ke Ukraina.

Berbicara dalam forum diskusi Klub Valdai di Moskow, dia membantah bahwa Rusia telah mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir melawan Ukraina. Ia mengatakan Moskow tidak pernah secara sengaja mengatakan apa pun tentang hal itu, tetapi menambahkan bahwa selama senjata nuklir ada, selalu ada bahaya penggunaan mereka.

“Kami tidak pernah dengan sengaja mengatakan apa pun tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Kami hanya menanggapi dengan petunjuk (ancaman nuklir dari) dari para pemimpin Barat,” kata Putin, menuduh pemerintah Barat, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss, karena terlibat dalam “pemerasan nuklir” terhadap Rusia.



Putin juga menuduh Barat memaksakan tesis bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir untuk mempengaruhi negara-negara netral melawan Moskow. Dia menekankan bahwa doktrin militer Rusia hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk tujuan “pertahanan”.

Presiden Rusia itu juga menyalahkan pemerintah Barat, yang banyak di antaranya telah menawarkan dukungan kepada Kiev dalam menghadapi invasi ilegal Moskow, mencari dominasi global dan berusaha mengendalikan sumber daya alam dunia.

“Kekuasaan atas dunia adalah apa yang disebut Barat mengandalkan permainannya sendiri. Tapi ini adalah permainan yang berbahaya. Ini adalah permainan berdarah dan ini adalah permainan kotor. Itu mengingkari semua kedaulatan negara, dan keunikannya, tidak mempertimbangkan kepentingan negara lain,” ujar Putin seperti dilansir dari CNN, Jumat (28/10/2022).



Komentar Putin ini muncul setelah para pejabat Rusia mengklaim, tanpa bukti, bahwa Ukraina sedang mempertimbangkan penggunaan "bom kotor."

Tudingan ini kemudian digambarkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebagai tudingan palsu lain dan sesuatu yang tidak bertanggung jawab yang berasal dari kekuatan nuklir.

Blinken menegaskan kembali bahwa AS melacak senjata nuklir Kremlin dengan sangat hati-hati, tetapi belum melihat alasan untuk mengubah postur nuklir.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)