Finlandia Bakal Izinkan NATO Kerahkan Senjata Nuklir di Perbatasannya dengan Rusia

Kamis, 27 Oktober 2022 - 07:58 WIB
loading...
Finlandia Bakal Izinkan NATO Kerahkan Senjata Nuklir di Perbatasannya dengan Rusia
Finlandia membuka peluang bagi NATO untuk mengerahkan senjata nuklirnya di wilayah negara itu yang berbatasan dengan Rusia. Foto/Airman John Parie via Forbes
A A A
HELSINKI - Finlandia membuat langkah mengejutkan dengan membuka peluang bagi NATO untuk mengerahkan senjata nuklir di wilayah negara itu yang berbatasan dengan Rusia . Langkah ini dapat berisiko membuat marah Moskow.

Menurut laporan surat kabar lokal, Iltalenti, Kamis (27/10/2022) izin menempatkan senjata berbahaya itu sangat mungkin jika pengajuan Finlandia untuk bergabung dengan NATO disetujui.

Negara itu dan Swedia sudah mengajukan permintaan untuk bergabung dengan NATO pada bulan Mei, sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut laporan Iltalehti, rancangan undang-undang (RUU) tentang potensi keanggotaan NATO yang akan diajukan oleh pemerintah Finlandia ke Parlemen tidak termasuk pilihan untuk tidak menggunakan senjata nuklir.



Berbicara kepada surat kabar tersebut, sumber pertahanan mengatakan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Finlandia; Pekka Haavisto dan Antti Kaikkonen, memberikan komitmen kepada NATO pada Juli bahwa mereka tidak akan mencari pembatasan atau reservasi nasional jika aplikasi Helsinki diterima.

Orang dalam kebijakan luar negeri mengatakan kepada Iltalehti bahwa ini berarti senjata nuklir NATO dapat transit melalui, atau basiskan pada, wilayah Finlandia.

Selain itu, tidak ada batasan untuk mendirikan pangkalan NATO di negara tersebut.

AS sudah memiliki sekitar 100 senjata nuklir di Eropa, ditempatkan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki. Data itu menurut Federasi Ilmuwan Amerika.

Inggris dan Prancis, keduanya anggota NATO, juga memelihara persenjataan nuklir independen mereka sendiri.

Awal bulan ini, pemerintah Polandia mengatakan telah mengadakan diskusi dengan pemerintah AS tentang menjadi tuan rumah senjata nuklir AS, meskipun hal ini belum dikonfirmasi oleh Washington.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengeklaim ada peluang potensial bagi negaranya untuk terlibat dalam program "berbagi nuklir" NATO.

Menurut situsnya, NATO adalah aliansi nuklir yang menggunakan persenjataan nuklirnya untuk menjaga perdamaian, mencegah pemaksaan dan mencegah agresi.

Pentingnya pencegah nuklir dikonfirmasi dalam Konsep Strategis 2022 NATO, yang diadopsi oleh aliansi tersebut pada KTT Madrid pada bulan Juni.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik aplikasi keanggotaan dari Finlandia dan Swedia pada bulan Mei, menggambarkan langkah tersebut sebagai momen bersejarah bagi aliansi tersebut.

"Saya menyambut hangat permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO," katanya.

“Anda adalah mitra terdekat kami. Semua sekutu sepakat tentang pentingnya perluasan NATO. Kita semua setuju bahwa kita harus berdiri bersama, dan kita semua setuju bahwa ini adalah momen bersejarah yang harus kita manfaatkan. Ini adalah hari yang baik di saat yang kritis untuk keamanan kita," paparnya.

Aplikasi NATO oleh Finlandia dan Swedia telah disetujui oleh 28 Parlemen negara dari 30 negara anggota aliansi. Hanya Hungaria dan Turki yang belum memberikan suara.

Batu sandungan utama adalah Turki, di mana Ankara mengatakan hanya akan menyetujui anggota baru NATO untuk kedua Finlandia dan Swedia jika mereka menekan separatis Kurdi, yang menganggap sebagai teroris.

Berbicara pada 1 Oktober, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan: "Kami akan mempertahankan sikap prinsip dan tekad kami mengenai masalah ini sampai janji yang dibuat untuk negara kami ditepati."

NATO saat ini sedang melakukan latihan nuklir, yang disebut "Steadfast Noon", yang dimulai pada 17 Oktober dan akan berlanjut hingga 30 Oktober.

Latihan tersebut melibatkan sekitar 60 pesawat, termasuk pesawat pengebom B-52 AS yang mampu membawa senjata nuklir.

Secara terpisah, seismolog Finlandia mencatat serangkaian lima ledakan bawah air pada hari Kamis dan Jumat, yang asal-usulnya tidak jelas.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1002 seconds (0.1#10.140)