Ketua ASEAN Prihatin Meningkatnya Kekerasan di Myanmar

Rabu, 26 Oktober 2022 - 19:30 WIB
loading...
Ketua ASEAN Prihatin...
Ketua ASEAN Prihatin Meningkatnya Kekerasan di Myanmar. FOTO/Reuters
A A A
PHNOM PENH - ASEAN sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar . Hal itu diungkapkan Kamboja, yang saat ini berperan sebagai ketua ASEAN, dalam sambutannya menjelang pertemuan khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN, Kamis (26/10/2022).

"Kami sangat sedih dengan meningkatnya korban, dan penderitaan besar yang dialami rakyat biasa di Myanmar," kata pernyataan Ketua ASEAN, seperti dikutip dari Reuters. Kamboja juga menyerukan pengekangan, penghentian segera pertempuran dan bagi semua pihak untuk melakukan dialog.



Para jenderal Myanmar telah dilarang mengikuti pertemuan tingkat tinggi ASEAN sejak tahun lalu, setelah militer Myanmar menggulingkan pemerintah presiden terpilih Aung San Suu Kyi.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan, Myanmar tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan di Sekretariat ASEAN di Jakarta. Pertemuan tersebut akan menilai kemajuan implementasi Five Point Consensus on Myanmar yang diadopsi April lalu di Jakarta.

Ketua ASEAN mengutip pemboman penjara terbesar Myanmar, konflik di Negara Bagian Karen dan serangan udara di Negara Bagian Kachin pada hari Minggu, yang menurut media lokal menewaskan sedikitnya 50 orang, sebagai contoh peningkatan kekerasan baru-baru ini.

“Konflik itu tidak hanya memperburuk situasi kemanusiaan, tetapi juga merusak upaya untuk menerapkan "konsensus" perdamaian yang disepakati antara ASEAN dan junta tahun lalu,” kata pernyataan itu.



ASEAN memimpin upaya diplomatik untuk membawa perdamaian ke Myanmar, tetapi junta tidak berbuat banyak untuk menerapkan "konsensus" yang berkomitmen untuk segera menghentikan kekerasan dan memulai dialog menuju kesepakatan damai.

ASEAN telah lama memiliki kebijakan non-intervensi dalam urusan kedaulatan anggota, tetapi beberapa negara telah menyerukan agar blok tersebut lebih berani dalam mengambil tindakan terhadap junta.

Menteri luar negeri Malaysia mengatakan, ASEAN harus "secara serius meninjau" rencana tersebut dan "jika itu harus diganti dengan sesuatu yang lebih baik". Saifuddin Abdullah juga telah bertemu dengan mitranya dari Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, sebuah pemerintahan bayangan yang dilarang oleh junta.

“Para menteri harus memutuskan apa yang harus dilakukan dengan konsensus lima poin – apakah akan membiarkannya apa adanya dan berharap yang terbaik, atau menambahkan langkah-langkah yang lebih kuat,” kata Khin Zaw Win dari Tampadipa Institute, sebuah think tank independen Myanmar.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Terus Dorong Akses Crypto...
Terus Dorong Akses Crypto untuk Semua
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
Mahasiswi UB Diduga...
Mahasiswi UB Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Mahasiswa UIN Malang, Begini Kronologinya
Berita Terkini
9 Aturan Aneh Putri...
9 Aturan Aneh Putri Leonor sebagai Penerus Takhta Kerajaan Spanyol
1 jam yang lalu
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Ini Sebut PM Netanyahu Adalah Musuh Zionis
2 jam yang lalu
Siapa Anwar Sadat? Presiden...
Siapa Anwar Sadat? Presiden Mesir yang Mengakui Israel tapi Dimusuhi Rakyatnya Sendiri
3 jam yang lalu
Mampukah PM Singapura...
Mampukah PM Singapura Lawrence Wong Lepas dari Bayang-bayang Dinasti Lee Kuan Yew?
6 jam yang lalu
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
8 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
9 jam yang lalu
Infografis
Indonesia di Puncak...
Indonesia di Puncak Klasemen, Lolos ke Piala Dunia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved