Ikuti Saran Dokter, MBS Tak Akan Hadiri KTT Arab di Aljazair

Minggu, 23 Oktober 2022 - 19:00 WIB
loading...
Ikuti Saran Dokter, MBS Tak Akan Hadiri KTT Arab di Aljazair
Ikuti Saran Dokter, MBS Tak Akan Hadiri KTT Arab di Aljazair. FOTO/Reuters
A A A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tidak akan menghadiri KTT Arab mendatang di Aljazair . Ini sesuai dengan rekomendasi dokter untuk menghindari perjalanan, kata kantor Kepresidenan Aljazair.

Arab Saudi tidak memberikan pengakuan langsung atas komentar yang dikeluarkan oleh Aljazair pada Sabtu (22/10/2022), tentang kondisi MBS itu.



Pernyataan yang dimuat dalam bahasa Arab dan Prancis di Aljazair Press Service pada Sabtu malam merujuk pada pernyataan dari kantor Presiden Abdelmadjid Tebboune tentang panggilan telepon antara dia dan MBS.

“Dalam panggilan itu, Pangeran Mohammed meminta maaf karena tidak dapat berpartisipasi dalam KTT Arab yang akan diadakan pada 1 November di Aljir, sesuai dengan rekomendasi dokter yang menyarankannya untuk tidak bepergian,” bunyi pernyataan itu.

“Untuk bagiannya, Tuan Presiden mengatakan dia memahami situasinya dan menyesali halangan Putra Mahkota, Yang Mulia Emir Mohammed Bin Salman, mengungkapkan harapannya untuk kesehatan dan kesejahteraannya,” lanjut pernyataan tersebut.

Sebuah pernyataan di Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah mengakui adanya panggilan telepon antara Tebboune dan sang pangeran, tetapi tidak memberikan sepatah kata pun atas saran dokter. Disebutkan bahwa panggilan itu berfokus pada “aspek hubungan bilateral antara kedua negara persaudaraan” dan kemungkinan kerja sama bersama.



KTT Liga Arab di Aljazair merupakan pertemuan pertama badan regional itu sejak pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia. Liga Arab, yang didirikan pada 1945, mewakili 22 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara, meskipun Suriah telah ditangguhkan di tengah perang yang berlangsung lama.

Sementara bersatu dalam seruan agar Palestina memiliki negara merdeka, badan tersebut sebagian besar telah terpecah belah dan tidak dapat menegakkan mandatnya.

Pangeran Mohammed berkuasa pada 2015 sebagai wakil putra mahkota, kemudian menjadi putra mahkota sekitar dua tahun kemudian setelah Raja Salman menyingkirkan Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok yang pernah berkuasa sebagai kepala upaya kontraterorisme Arab Saudi dan sekutu dekat Amerika Serikat.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1886 seconds (0.1#10.140)