Pentagon Tutup Unit Militer di Timur Tengah

Kamis, 20 Oktober 2022 - 03:36 WIB
loading...
Pentagon Tutup Unit...
Pentagon tutup unit militer yang yang membangun pangkalan di Timur Tengah. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Sebuah unit Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang membantu membangun lapangan terbang di Arab Saudi, Irak, Afghanistan dan negara-negara lain di kawasan itu telah ditutup. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Pentagon, ketika AS berupaya mengubah keterlibatan militernya di Timur Tengah.

"Unit Expeditionary Rapid Engineer Angkatan Udara Deployable Heavy Operational Repair Squadron Engineer [RED HORSE] adalah unit khusus, kemampuan ekspedisi," kata pejabat militer AS seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/10/2022).

Untuk menandai berakhirnya layanannya, RED HORSE Ekspedisi ke-557 mengadakan upacara akhir pekan lalu di Pangkalan Udara al-Udeid di Qatar.

Washington perlahan-lahan mengurangi jumlah pasukan yang dimilikinya di Timur Tengah, terutama setelah penarikan yang kacau dari Afghanistan pada tahun 2021.



Menurut strategi keamanan nasional baru pemerintahan Biden, yang dirilis minggu lalu, kebijakan luar negeri AS terlalu sering gagal dalam kebijakan militer-sentris yang didukung oleh keyakinan yang tidak realistis dalam kekuatan dan perubahan rezim untuk memberikan hasil yang berkelanjutan.

Dan dengan ancaman utama terhadap keamanan nasional AS yang berasal dari China dan Rusia, AS telah menyesuaikan postur politik dan militernya untuk beradaptasi.

Media AS, Stars and Stripes, pertama kali melaporkan penutupan unit ini dan melaporkan Skuadron Pengangkutan Udara Ekspedisi ke-816 Angkatan Udara dinonaktifkan bulan lalu.

“Kami memiliki prioritas yang berubah,” kata Kolonel Anthony Figiera, Komandan Kelompok Pendukung Misi ke-99, kepada Stars and Stripes.



Meski demikian, AS terus dan akan terus terlibat di Timur Tengah.

Pada bulan Februari, Angkatan Udara AS mengumumkan bahwa mereka berharap untuk menyelesaikan 38 proyek konstruksi aktif pada bulan depan. Konstruksi senilai USD1,4 miliar adalah bagian dari rencana induk yang mencakup penyediaan fleksibilitas misi kepada komandan dan peningkatan operasi lapangan terbang dan jalur penerbangan.

Kerangka baru untuk kebijakan luar negeri yang digariskan dalam strategi keamanan nasional mengatakan AS akan memastikan sekutunya di Timur Tengah mampu mempertahankan diri terhadap ancaman asing.

Strategi baru juga menyatakan bahwa AS tidak akan membiarkan kekuatan asing atau regional membahayakan arus bebas navigasi melalui jalur air Timur Tengah.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1907 seconds (0.1#10.140)