Gigih Melawan Rusia, Rakyat Ukraina Menangkan Hadiah HAM UE

Kamis, 20 Oktober 2022 - 01:50 WIB
loading...
Gigih Melawan Rusia, Rakyat Ukraina Menangkan Hadiah HAM UE
Rakyat Ukraina menangkan hadiah HAM tertinggi Uni Eropa atas perjuangan mereka melawan Rusia. Foto/France 24
A A A
BRUSSELS - Rakyat Ukraina dan perwakilan mereka dianugerahi penghargaan hak asasi manusia (HAM) tertinggi Uni Eropa (UE) pada Rabu (19/10/2022). Penghargaan itu diberikan atas perlawanan mereka terhadap invasi Rusia dan perang yang sedang berlangsung.

Penghargaan UE, dinamai nama pembangkang Soviet Andrei Sakharov, dibuat pada tahun 1988 untuk menghormati individu atau kelompok yang membela hak asasi manusia dan kebebasan mendasar. Sakharov, seorang pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal pada tahun 1989.

Ini adalah tahun kedua berturut-turut anggota parlemen Uni Eropa menggunakan Hadiah Sakharov untuk mengirim pesan ke Kremlin. Pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara Alexei Navalny memenangkannya tahun lalu.

“Penghargaan ini untuk orang-orang Ukraina yang berjuang di lapangan. Bagi mereka yang terpaksa mengungsi. Bagi mereka yang kehilangan saudara dan teman. Untuk semua orang yang berdiri dan memperjuangkan apa yang mereka yakini,” kata Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola.



“Saya tahu bahwa orang-orang pemberani Ukraina tidak akan menyerah dan kami juga tidak akan menyerah,” imbuhnya seperti dikutip dari France 24, Kamis (20/10/2022).

Ketika mereka menominasikan Ukraina untuk hadiah tersebut, anggota parlemen memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas keberanian, kesabaran dan pengabdiannya kepada rakyatnya serta menyoroti peran layanan darurat negara Ukraina.

Mereka juga antara lain merujuk pada Yulia Pajevska, pendiri unit evakuasi medis Angels of Taira, aktivis hak asasi manusia Oleksandra Matviychuk, gerakan perlawanan sipil Pita Kuning dan Ivan Fedorov, walikota Melitopol yang diduduki.

Pembangkangan Ukraina selama perang hampir 8 bulan telah berlangsung meskipun ada peningkatan serangan dalam beberapa pekan terakhir. Pasukan Ukraina telah merebut kembali petak-petak luas negara itu, memberikan pukulan bagi prestise militer Rusia, sejak melancarkan serangan balasan pada akhir Agustus.



Anggota parlemen Uni Eropa mengatakan Ukraina tidak hanya membela rumah mereka dan kemerdekaan negaranya, tetapi juga supremasi hukum dan nilai-nilai Eropa melawan rezim brutal yang berusaha merusak demokrasi, melemahkan dan memecah belah Uni Eropa.

Hadiah USD58.200 atau sekitara Rp906 juta dijadwalkan akan dipresentasikan selama sesi sidang 14 Desember di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis.

Finalis lain tahun ini termasuk pendiri WikiLeaks yang dipenjara Julian Assange dan Komisi Kebenaran Kolombia, yang dibentuk berdasarkan perjanjian damai 2016 untuk mengakhiri perang saudara di negara Amerika Selatan itu.



(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)