30 Mantan Pilot Militer Inggris Direkrut China, London Uring-uringan

Selasa, 18 Oktober 2022 - 21:02 WIB
loading...
30 Mantan Pilot Militer...
Pilot jet tempur Typhoon Eurofighter Angkatan Udara Inggris bermanuver di udara. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) meradang dengan dugaan perekrutan sekitar 30 mantan pilot militer Inggris oleh China untuk mengajar para pilot di Tentara Pembebasan Rakyat.

“Praktik ini legal dan pertama kali diketahui pemerintah Inggris pada 2019, ketika beberapa kasus seperti itu diidentifikasi,” ungkap seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Kabar ini diungkap beberapa outlet berita Barat, termasuk BBC, Sky News, dan New York Times.



Menurut laporan media, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris menganggap situasinya cukup serius untuk mengeluarkan "peringatan ancaman" resmi untuk memperingatkan pegawai dan mantan pilot tentang upaya perekrutan China.

"Kami mengambil langkah tegas untuk menghentikan skema perekrutan China," papar juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris seperti dikutip media.

Pernyataan itu mengingatkan bahwa personel militer “tunduk pada Undang-Undang Rahasia Resmi” dan menyatakan kementerian sedang “meninjau penggunaan kontrak kerahasiaan dan perjanjian non-pengungkapan” untuk menangani masalah tersebut.



Menurut sumber utama, yang digambarkan sebagai "pejabat Barat" atau pejabat di Kementerian Pertahanan Inggris oleh wartawan, China membayar para pilot itu dengan gaji USD270.000 per tahun.

“Pilot yang akrab dengan jet tempur F-35 buatan AS belum direkrut,” ungkap sumber tersebut.

“Tetapi mereka yang menerbangkan model lama, seperti Typhoon, Harrier, Jaguar dan Tornado, serta helikopter militer, termasuk Wildcat dan Merlin, sekarang bekerja untuk China,” papar pejabat itu.

Beberapa pilot digambarkan sebagai orang berusia 50-an, tetapi tidak ada yang disebutkan namanya.

China mencari bakat tidak hanya di Royal Air Force, tetapi juga di cabang lain dari militer Inggris, menurut laporan tersebut.

Satu akademi di Afrika Selatan, yang juga tidak disebutkan namanya, diduga bertindak sebagai perantara dalam skema tersebut.

“Para pilot Inggris di antara para instruktur itu hampir pasti meningkatkan pengetahuan dan kemampuan militer China,” ungkap Sky News mengutip sumber tersebut.

Meski demikian, pemerintah Inggris tidak memiliki bukti bahwa ada yang melanggar hukum dengan bekerja di China.

“Kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah pilot saat ini dan mantan pilot direkrut, dan kami ingin menghindari persepsi apa pun oleh China bahwa keheningan kami sebelumnya tentang masalah ini disalahartikan sebagai penerimaan atau persetujuan kami atas kegiatan ini,” klaim pejabat itu.

Hubungan antara London dan Beijing telah memburuk selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Tory berturut-turut.

Perdana Menteri Inggris Liz Truss dilaporkan akan segera menunjuk China sebagai "ancaman" bagi Inggris dalam versi terbaru dari makalah strategi global.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)