Biden Akan Evaluasi Hubungan karena Arab Saudi Berani Melawan AS soal Minyak

Rabu, 12 Oktober 2022 - 05:35 WIB
loading...
Biden Akan Evaluasi Hubungan karena Arab Saudi Berani Melawan AS soal Minyak
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Washington akan evaluasi kembali hubungannya dengan Riyadh setelah Arab Saudi berani melawan AS soal produksi minyak. Foto/REUTERS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Joe Biden merasa bahwa hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Arab Saudi perlu dievaluasi kembali. Pernyataan itu muncul setelah Riyadh dan negara-negara OPEC+ berani menentang permintaan Washington untuk meningkatkan produksi minyak.

Alih-alih tunduk, OPEC+ justru memutuskan akan memangkas tajam produksi minyak hingga 2 juta barel per hari mulai November nanti. Langkah itu akan memicu kembali lonjakan harga bahan bakar minyak di Amerika.

Pernyataan Biden itu disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby dalam wawancaranya dengan CNN, yang dilansir Rabu (12/10/2022).

"Biden bersedia bekerja dengan Kongres saat kami memikirkan apa hubungan yang tepat dengan Arab Saudi ke depan," katanya.



“Saya pikir Presiden sudah sangat jelas bahwa ini adalah hubungan yang perlu terus kita evaluasi kembali, kita harus bersedia untuk meninjau kembali. Dan tentu saja mengingat keputusan OPEC, saya pikir di situlah dia berada, dan dia bersedia bekerja dengan Kongres untuk memikirkan seperti apa hubungan itu ke depan,” paparnya.

Komentar itu muncul setelah jurnalis CNN menekan Kirby dengan mengutip kata-kata keras dari Ketua Urusan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez yang mengaitkan hubungan AS-Arab Saudi dengan perang Rusia di Ukraina.

Menendez berpendapat AS harus mengakhiri hubungan dengan Arab Saudi.

Politisi Partai Demokrat asal New Jersey itu menyerukan pembekuan segera hubungan AS-Arab Saudi setelah OPEC+ pada pekan lalu mengumumkan pemangkasan tajam produksi minyak.

Dia berjanji tidak akan memberi lampu hijau kerjasama Washington dengan Riyadh sampai Kerajaan Arab Saudi menilai kembali posisinya sehubungan dengan perang di Ukraina.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1722 seconds (0.1#10.140)