Stoltenberg: Kemenangan Rusia di Ukraina Berarti Kekalahan NATO

Rabu, 12 Oktober 2022 - 01:30 WIB
loading...
Stoltenberg: Kemenangan Rusia di Ukraina Berarti Kekalahan NATO
Sekjen NATO Jens Stoltenberg inginkan Ukraina menang perang melawan Rusia karena kekalahannya berarti menjadi kekalahan bagi NATO. Foto/REUTERS/Jonathan Ernst
A A A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengatakan kemenangan militer Rusia dalam perangnya di Ukraina berarti kekalahan bagi seluruh aliansi Barat.

Berbicara kepada wartawan pada malam pertemuan para menteri pertahanan NATO, Selasa, Stoltenberg mengatakan bahwa pengiriman senjata yang berkelanjutan ke Ukraina sangat penting untuk memastikan bahwa Ukraina memenangkan pertempuran. "Perang melawan pasukan Rusia yang menginvasi," ujarnya.

Namun, bantuan ini harus dibayar dengan mahal untuk militer aliansi itu sendiri. Stok senjata dan amunisi Jerman telah menipis sejak akhir Agustus. Pada bulan yang sama, Wall Street Journal melaporkan bahwa persediaan amunisi artileri 155mm AS sangat tipis.



Ditanya apakah melemahkan kekuatannya sendiri untuk memperkuat Ukraina adalah kebijakan yang bijaksana, Stoltenberg menggambarkan konflik di Ukraina sebagai sesuatu yang eksistensial bagi aliansi tersebut.

“Jika [Presiden Rusia Vladimir] Putin menang, itu bukan hanya kekalahan besar bagi Ukraina, tetapi itu akan menjadi kekalahan, dan berbahaya, bagi kita semua,” katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (12/10/2022).

NATO banyak berinvestasi di Ukraina, di mana anggota aliansi memberikan pelatihan, kemampuan intelijen, dan senjata senilai puluhan miliar dolar untuk militer Kiev.

Terlepas dari dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, Stoltenberg telah berulang kali mengeklaim bahwa NATO bukan pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina.

Namun, Moskow melihatnya secara berbeda. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh NATO mengobarkan perang melawan Rusia melalui proksi, sementara Putin menggambarkan Rusia memerangi "seluruh mesin militer Barat" di Ukraina.

Para pemimpin NATO mengeklaim bahwa sistem senjata mereka telah memungkinkan pasukan Kiev untuk membuat serangkaian kemajuan di selatan dan timur negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, dengan operasi militer Moskow di bawah komando baru, kemajuan ini terhenti, dan setelah dua hari serangan rudal Rusia yang menghancurkan terhadap target militer dan infrastruktur Ukraina, Kiev sekali lagi memohon kepada Barat untuk senjata yang lebih berat dan jarak jauh.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1356 seconds (0.1#10.140)