Jerman Akan Segera Kirim Sistem Pertahanan Udara ke Ukraina
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman akan mengirimkan yang pertama dari empat sistem pertahanan udara berteknologi tinggi dalam beberapa hari mendatang ke Ukraina . Pengiriman terjadi setelah serangan rudal dahysat Rusia yang menghantam kota-kota besar Ukraina, termasuk Kiev.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Senin (10/10/2022) mengatakan, serangan rudal Rusia di pusat-pusat populasi Ukraina menyoroti urgensi pengiriman sistem pertahanan udara ke pasukan Kiev.
Sistem yang telah lama dijanjikan, yang mampu melindungi seluruh kota, pada awalnya dijadwalkan akan dikirimkan pada akhir tahun. Serangan mematikan hari Senin, faktanya telah mempercepat waktu pengiriman.
Lambrecht mengatakan, serangan Rusia menggarisbawahi perlunya sistem Iris-T SLM yang dipasang di kendaraan untuk dikirimkan dengan cepat.
"Serangan rudal baru di Kiev dan banyak kota lain menunjukkan betapa pentingnya untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dengan cepat," kata Lambrecht, seperti dikutip dari DW. "Serangan Rusia dengan rudal dan drone meneror di atas semua penduduk sipil," lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa yang pertama dari empat sistem pertahanan udara berteknologi tinggi sekarang akan "siap untuk perlindungan orang yang efektif dalam beberapa hari mendatang."
Sementara Kanselir Olaf Scholz telah berjanji untuk menyediakan sistem pertahanan udara ke Ukraina pada bulan Juni.
IRIS-T SLM dapat bertahan dari rudal yang mendekat pada ketinggian hingga 20 kilometer (12 mil) dan jarak hingga 40 kilometer (25 mil). Menurut Scholz, sistem pertahanan memungkinkan untuk melindungi "seluruh kota besar dari serangan udara Rusia."
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan, bahwa Jerman akan melakukan "semua yang bisa" untuk membantu dengan cepat meningkatkan pertahanan udara Ukraina.
"Sangat tercela dan tidak dapat dibenarkan bagi Putin untuk membombardir kota-kota besar dan warga sipil dengan rudal," tulis Baerbock di Twitter.
Selama serangan rudal Senin pagi, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, sebuah bangunan besar yang menampung konsulat Jerman di Kiev rusak. Namun, ia menambahkan bahwa kantor tersebut tidak digunakan sejak perang pecah.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht pada Senin (10/10/2022) mengatakan, serangan rudal Rusia di pusat-pusat populasi Ukraina menyoroti urgensi pengiriman sistem pertahanan udara ke pasukan Kiev.
Sistem yang telah lama dijanjikan, yang mampu melindungi seluruh kota, pada awalnya dijadwalkan akan dikirimkan pada akhir tahun. Serangan mematikan hari Senin, faktanya telah mempercepat waktu pengiriman.
Lambrecht mengatakan, serangan Rusia menggarisbawahi perlunya sistem Iris-T SLM yang dipasang di kendaraan untuk dikirimkan dengan cepat.
"Serangan rudal baru di Kiev dan banyak kota lain menunjukkan betapa pentingnya untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dengan cepat," kata Lambrecht, seperti dikutip dari DW. "Serangan Rusia dengan rudal dan drone meneror di atas semua penduduk sipil," lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa yang pertama dari empat sistem pertahanan udara berteknologi tinggi sekarang akan "siap untuk perlindungan orang yang efektif dalam beberapa hari mendatang."
Sementara Kanselir Olaf Scholz telah berjanji untuk menyediakan sistem pertahanan udara ke Ukraina pada bulan Juni.
IRIS-T SLM dapat bertahan dari rudal yang mendekat pada ketinggian hingga 20 kilometer (12 mil) dan jarak hingga 40 kilometer (25 mil). Menurut Scholz, sistem pertahanan memungkinkan untuk melindungi "seluruh kota besar dari serangan udara Rusia."
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan, bahwa Jerman akan melakukan "semua yang bisa" untuk membantu dengan cepat meningkatkan pertahanan udara Ukraina.
"Sangat tercela dan tidak dapat dibenarkan bagi Putin untuk membombardir kota-kota besar dan warga sipil dengan rudal," tulis Baerbock di Twitter.
Selama serangan rudal Senin pagi, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan, sebuah bangunan besar yang menampung konsulat Jerman di Kiev rusak. Namun, ia menambahkan bahwa kantor tersebut tidak digunakan sejak perang pecah.
(esn)