Dukung Demonstran Iran, Penyiar Wanita India Potong Rambut saat Siarang Langsung

Selasa, 11 Oktober 2022 - 04:00 WIB
loading...
Dukung Demonstran Iran, Penyiar Wanita India Potong Rambut saat Siarang Langsung
Dukung Demonstran Iran, Penyiar Wanita India Potong Rambut saat Siarang Langsung. FOTO/Arab News
A A A
NEW DELHI - Aksi protes kaum wanita Iran mulai mendapat dukungan dari waniat di negara lain. Aktivis India mulai memotong rambut mereka di depan umum untuk menunjukkan solidaritas dengan wanita Iran.

Kemarahan kaum wanita Iran muncul sejak pertengahan September, menyebar ke semua provinsi dan 80 kota. Protes para wanita itu dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditangkap oleh Polisi Moral Iran setelah dituduh tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.



Sejak itu, banyak wanita Iran memotong rambut mereka sebagai tindakan pembangkangan dalam sikap terhadap aturan jilbab yang wajib. Tindakan tersebut telah diadopsi oleh orang lain, termasuk wanita di India.

Geeta Mohan, pembawa acara “India Today”, memotong rambutnya saat siaran langsung, Sabtu (8/10/2022) dan memberi tahu audiensnya bahwa kematian Amini “telah memulai sebuah revolusi.”

“Perempuan menderita, bahkan di negara maju, di timur, timur jauh. Kepada semua wanita ini saya katakan berdiri sekarang atau tidak sama sekali. Saya hari ini berdiri dalam solidaritas dengan semua wanita ini dan perjuangan untuk kebebasan,” ujar Mohan, seperti dikutip dari Arab News.

Sementara aktivis dan dokter Dr. Anupama Bhardwaj, dari Noida, membuat tampilan dukungan serupa di media sosial. Ia berbagi video di mana dia memotong rambutnya sambil mendesak orang lain untuk bersuara menentang penindasan.



“Insiden seperti itu di abad ke-21 sangat disayangkan. Semua harus bersatu untuk memprotes dengan keras terhadap langkah mengerikan seperti itu,” ujarnya.

Licypriya Kangujam, pemerhati lingkungan berusia sepuluh tahun, yang disebut sebagai Greta Thunberg dari India, mengadakan demonstrasi tunggal di depan Kedutaan Besar Iran di New Delhi. Sambil memegang plakat bertuliskan “Stand With the Women of Iran,” dia juga memotong rambutnya.

“Saya sangat terkejut melihat video di media sosial tentang bagaimana anak-anak sekolah dan perempuan muda dipukuli dan dibunuh setiap hari oleh rezim Iran karena mengadakan protes demokratis setelah kematian Mahsa Amini,” ujarnya.

Puluhan pengunjuk rasa telah tewas ketika pihak berwenang Iran mengintensifkan tindakan keras mereka terhadap demonstrasi. Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia memperkirakan bahwa jumlah korban tewas setidaknya 154.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)