15.000 Warga Ukraina Akan Pesta Seks Jika Putin Tekan Tombol Nuklir

Kamis, 06 Oktober 2022 - 14:58 WIB
loading...
15.000 Warga Ukraina Akan Pesta Seks Jika Putin Tekan Tombol Nuklir
Para warga Ukraina akan pesta seks massal di sebuah bukit di Kiev jika Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan serangan nuklir. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Lebih dari 15.000 warga Ukraina berencana untuk ambil bagian dalam pesta seks massal di sebuah bukit jika Presiden Rusia Vladimir Putin nekat meluncurkan serangan nuklir .

Angka itu merupakan jumlah orang yang telah mendaftar pada undangan online di layanan pesan Telegram untuk bergabung dalam "pesta liar" di sebuah bukit di luar Kiev sebagai respons atas ancaman serangan nuklir Putin.

Rencananya, pesta seks massal akan berlangsung di Shchekavystsa dan mereka yang hadir akan diundang untuk menghias tangan mereka dengan garis-garis untuk menunjukkan preferensi duniawi mereka—tiga garis untuk penggemar seks anal dan empat garis untuk penggemar seks oral.



Penyelenggara juga mem-posting klaim berikut secara online: "Mereka mengatakan bahwa semua apartemen dengan pemandangan Shchekavystsa karena alasan tertentu menghilang dari situs real estate."

Menjelaskan bagaimana rencana itu melambangkan semangat Ukraina, seorang wanita lokal mengatakan kepada Radio Free Europe: "Ini kebalikan dari keputusasaan. Bahkan dalam skenario terburuk, orang akan mencari sesuatu yang baik. Inilah mega-optimisme Ukraina."

Seorang pria lokal menambahkan: "Ini adalah upaya untuk menunjukkan bahwa semakin mereka mencoba menakut-nakuti kami, semakin kami akan mengubahnya menjadi sesuatu yang lain."

Ketika sirene serangan udara dibunyikan minggu lalu, salah satu anggota kelompok "pesta liar" bahkan mem-posting dengan penuh semangat: "Apakah sudah waktunya?" dengan pamer wajah tersenyum, yang menerima hampir 600 tanggapan dengan wajah tersenyum.

Di Kiev, sementara itu, persiapan sedang dilakukan jika Putin memerintahkan serangan nuklir di mana para ahli kimia Ukraina mempersiapkan pil anti-radiasi. Persiapan yang sama juga terjadi di Polandia.

Siprus lebih jauh, tetapi laporan menunjukkan bahwa penduduk di kawasan Mediterania itu khawatir bahwa apoteker di negara mereka tidak menyediakan pil yodium dan hanya memiliki suplemen makanan yodium yang tersedia, yang tidak memberikan perlindungan jika terjadi perang nuklir pecah.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)