Latvia Menyebut Rusia sebagai Negara Pendukung Teroris, Kok Bisa?

Selasa, 04 Oktober 2022 - 22:00 WIB
loading...
Latvia Menyebut Rusia sebagai Negara Pendukung Teroris, Kok Bisa?
Perdana Menteri Latvia Arturs Krisjanis Karins berada di kantor pusat Partai Persatuan Baru di Riga, Latvia, 1 Oktober 2022. Foto/REUTERS/Janis Laizans
A A A
RIGA - Rusia telah melakukan invasi terhadap Ukraina sejak Februari 2022 lalu. Sampai saat ini, sepertinya belum ada tanda-tanda Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera menarik pasukannya.

Tindakan Rusia ini tentu mendapat kecaman dari dunia internasional. Akan tetapi, meski telah melancarkan rentetan sanksi terhadap Kremlin.

Beberapa waktu yang lalu, kecaman terbaru datang dari Parlemen Latvia. Dikutip dari laman Reuters, mereka menetapkan Rusia sebagai “Negara Sponsor Terorisme”.



Adapun penyematan status tersebut dilakukan atas tindakan Moskow di Ukraina. Selain itu, Latvia juga berharap negara-negara Barat untuk memberikan sanksi yang lebih berat lagi agar konflik segera mereda.

Lebih lanjut, hal tersebut juga disebabkan kekecewaan negara Baltik ini terhadap tindakan Rusia yang disebutnya sebagai genosida, karena menargetkan warga sipil Ukraina.

Melihat ke belakang, sejatinya hubungan antara Rusia dan Latvia awalnya baik-baik saja. Dikutip dari laman Kedutaan Besar Latvia di Federasi Rusia, hubungan keduanya bermula pada 11 Agustus 1920.



Kala itu Republik Latvia dan Republik Sosialis Federal Soviet Rusia telah meresmikan perjanjian damai.

Dalam salah satu poin perjanjian, terdapat kesepakatan tentang pembentukan hubungan diplomatik dan konsuler di antara kedua pihak.

Setelahnya, perwakilan diplomatik pertama dari Riga pun datang. Dia adalah Janis Vesmanis. Adapun kantor kedutaan Latvia berada di Moskow pada 1920-1940.

Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa meski memiliki hubungan diplomatik, Latvia termasuk sebagai salah satu anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

Latvia bersama beberapa negara bekas Uni Soviet seperti Lithuania dan Estonia bergabung dengan NATO secara resmi pada 29 Maret 2004.

Sebelum menyebut Rusia sebagai pendukung teroris, pasca aksi invasi Rusia terhadap Ukraina, Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics sebelumnya juga telah menurunkan tingkat hubungan diplomatik.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)