Trump Sebut Revolusi Budaya Sayap Kiri Mengancam Amerika

Sabtu, 04 Juli 2020 - 15:05 WIB
loading...
Trump Sebut Revolusi...
Presiden AS Donald Trump berpidato di Gunung Rushmore dalam rangka perayaan 4 Juli atau Hari Kemerdekaan AS. Foto/Daily Mail
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencerca gerombolan demonstran yang mencoba merobohkan patung-patung para pemimpin Konfederasi dan tokoh-tokoh sejarah lainnya. Ia juga memperingatkan para pendukungnya bahwa para pengunjuk rasa berusaha menghapus sejarah AS.

Berbicara di bawah monumen gunung terkenal yang menggambarkan empat presiden AS, Trump memperingatkan bahwa demonstrasi tentang ketidaksetaraan rasial dalam masyarakat Amerika mengancam fondasi sistem politik negara itu.

"Jangan salah, revolusi budaya sayap kiri ini dirancang untuk menggulingkan revolusi Amerika," kata Trump.

"Anak-anak kita diajarkan di sekolah untuk membenci negara mereka sendiri," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/7/2020).

Trump mengumumkan bahwa ia akan membuat "Taman Nasional Pahlawan Amerika," yang ia gambarkan sebagai taman besar yang menampilkan patung-patung orang-orang Amerika terhebat yang pernah hidup. Namun ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Dalam kerusuhan nasional setelah kematian George Floyd , seorang pria kulit hitam yang meninggal saat ditahan polisi di Minneapolis, pengunjuk rasa di beberapa kota telah merusak patung-patung para jenderal Konfederasi yang memimpin pemberontakan terhadap pemerintah AS selama perang saudara tahun 1861-65.(Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

Para pemrotes dalam satu kesempatan gagal mencoba merobohkan patung Presiden AS Andrew Jackson di luar Gedung Putih. Jackson, yang dikenal karena kebijakan populisnya, memiliki budak dan memaksa ribuan penduduk asli Amerika keluar dari rumah mereka.

"Massa yang marah mencoba merobohkan patung Pendiri kita, merusak tugu peringatan kita yang paling suci, dan melepaskan gelombang kejahatan dengan kekerasan di kota-kota kita," kata Trump.

Trump telah menentang proposal untuk mengganti nama pangkalan militer AS yang diberi nama jenderal Konfederasi dan berjanji memberi hukuman yang keras bagi mereka yang merusak patung.(Baca: Trump Ancam Jebloskan Pelaku Perusakan Patung ke Penjara )

Program malam itu bukan acara kampanye resmi, tetapi pernyataan Trump menyentuh tema kampanye utama yang dimaksudkan untuk memberi energi basis politiknya jelang pemilu 3 November mendatang.

“Ada fasisme paling kiri baru yang menuntut kesetiaan absolut. Jika Anda tidak berbicara bahasa, melakukan ritual, melafalkan mantra-mantra, dan mengikuti perintahnya maka Anda akan disensor, dibuang, daftar hitam, dianiaya, dan dihukum. Tidak akan terjadi pada kita,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pengunjuk rasa yang merupakan penduduk asli Amerika ditangkap setelah memblokir jalan ke tengara South Dakota, menurut video yang disiarkan langsung di media sosial. Mereka mengkritik kunjungan Trump karena meningkatkan risiko penyebaran Covid-19 dan merayakan kemerdekaan AS di daerah yang sakral bagi mereka.

South Dakota, sebuah negara Republik yang kokoh, belum pernah dihantam Covid-19, tetapi kasus-kasus di Pennington County, tempat Gunung Rushmore berada, telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir.

Trump akan mengadakan perayaan lain untuk liburan 4 Juli pada hari Sabtu di Washington.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0933 seconds (0.1#10.140)