Wanita China Ini di Balik Rumor Presiden Xi Jinping Dikudeta

Senin, 26 September 2022 - 10:43 WIB
loading...
A A A
Analis intelijen sumber terbuka menemukan bahwa sejumlah akun dengan pengikut yang sangat rendah dan tidak ada yang terhubung dengan media asli—dan anehnya beberapa dari Afrika—bertindak sebagai penyebar utama rumor.

Mengingat ketegangan dengan China, beberapa akun Twitter sayap kanan dari India juga me-retweet banyak klaim kudeta.

Pada akhirnya, apa yang banyak dibicarakan itu sepenuhnya tidak terbukti.

Ketidakmunculan Presiden Xi Jinping di depan publik sejak sekembalinya dari KTT SCO di Samarkand kemungkinan besar karena dia menjalani karantina terkait pandemi Covid-19.

Media-media China juga tak satu pun yang melaporkan adanya kudeta militer.

Pakar tentang masalah China, Aadil Brar, mencatat bahwa Xi Jinping kemungkinan dikarantina setelah kembali dari KTT SCO. Itu menjadi alasan yang logis mengapa dia tidak muncul di tengah publik saat ini.

Brar juga membagikan data penerbangan yang menunjukkan tidak ada gangguan penerbangan. Dia lebih lanjut membagikan visual briefing publik oleh pejabat senior China, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.

Jurnalis Zakka Jacob menyoroti bahwa Xi memiliki kekuasaan institusional yang kuat atas China yang membuat kudeta tidak mungkin terjadi.

"Banyak desas-desus pagi ini tentang kudeta militer di China. Sejauh ini tidak ada yang kredibel. Kudeta militer tidak mungkin terjadi di China karena Tentara Pembebasan Rakyat berada di bawah Komisi Militer Pusat (CMC). Xi, sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis mengepalai CMC. Tentara adalah milik partai, bukan pemerintah," kata Jacob dalam tweet-nya, seperti dikutip Hindustan Times, Senin (26/9/2022).

Jurnalis dan penulis Ananth Krishnan juga mengatakan sejauh ini tidak ada bukti kudeta. "Sementara politik China adalah kotak hitam paling hitam, saya tidak menemukan bukti di Beijing hari ini untuk mendukung rumor media sosial mana pun," kata Krishnan di Twitter, mencatat bahwa desas-desus itu telah muncul menjelang pertemuan penting China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)