UEA Tuntut Iran Kembalikan 3 Pulau yang Diduduki Selama 5 Dekade

Minggu, 25 September 2022 - 15:40 WIB
loading...
UEA Tuntut Iran Kembalikan...
Ilustrasi
A A A
NEW YORK - Uni Emirat Arab (UEA) mendesak Iran untuk mengembalikan tiga pulau yang telah diduduki secara ilegal selama lima dekade terakhir ke negara Teluk itu. Pendudukan itu membuat hubungan kedua negara terganggu.

Dalam pidato sebelum Debat Umum Majelis Umum PBB ke-77 di New York City, Sabtu (24/9/2022), Menteri Negara Kerjasama Internasional UEA, Reem Al Hashimy, mengatakan pendudukan Iran atas tiga pulau itu merupakan pelanggaran kedaulatan.



"Kami memperbarui permintaan kami untuk mengakhiri pendudukan Iran atas tiga pulau UEA: Tunb Besar, Tunb Kecil, dan Abu Musa. Kedaulatan UEA yang dibuktikan oleh sejarah dan hukum internasional," kata Hashimy, seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (24/9/2022).

Iran merebut ketiga pulau itu pada November 1971, tak lama setelah pasukan Inggris ditarik keluar. Pulau-pulau tersebut semuanya terletak di Selat Hormuz antara Teluk Arab dan Teluk Oman.

“Terlepas dari seruan tulus UEA untuk menyelesaikan konflik ini secara damai selama lima dekade terakhir, kami menekankan di sini bahwa Iran belum menanggapi,” jelas Hashimy.

“Kami tidak akan pernah menyerah dalam menyuarakan klaim kami atas pulau-pulau ini baik melalui negosiasi langsung atau melalui Mahkamah Internasional, sebagaimana adalah hak kami yang sah," lanjutnya.



Beberapa waktu lalu, Iran telah menegaskan kembali klaimnya atas kedaulatan di tiga pulau itu. Penegasan itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri Iran bertemua sejawatnya di Dewan Kerjasama Teluk (GCC), di Riyadh.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengatakan, bahwa Abu Musa, Tunb Besar, dan Tunb Kecil semuanya adalah milik Iran, menolak pandangan GCC bahwa pulau-pulau itu milik UEA. Kanaani mengatakan klaim GCC "membuka persamaan keamanan kawasan untuk orang asing."

Selama ini, Iran telah dituduh oleh tetangganya dan dunia Barat, telah berusaha untuk mengacaukan kawasan itu dengan mendanai dan mempersenjatai milisi proksinya, termasuk Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, dan militan lainnya di wilayah Palestina dan di Irak.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mengapa 6 Pesawat Pengebom...
Mengapa 6 Pesawat Pengebom Nuklir B-2 Amerika Serikat Muncul di Pulau Terpencil?
Hari Ini AS-Iran Mulai...
Hari Ini AS-Iran Mulai Berunding: Capai Kesepakatan atau Perang!
Apa Itu Program Nuklir...
Apa Itu Program Nuklir Iran Serta Apa Maunya AS dan Israel? Ini Penjelasannya
Ancaman Serang Iran...
Ancaman Serang Iran Serius, Kapal Induk Nuklir AS Kedua Tiba di Timur Tengah
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS, Israel Juga Terlibat
9 Istri Para Pemimpin...
9 Istri Para Pemimpin Timur Tengah: Seperti Apa Penampilan Mereka dan Siapa Saja?
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
WhatsApp Down, Pengguna...
WhatsApp Down, Pengguna Ngeluh Tak Bisa Kirim Pesan
Rekomendasi
5 Artis Sahabat Titiek...
5 Artis Sahabat Titiek Puspa, dari Rossa hingga Hetty Koes Endang
Mudik Lebaran dengan...
Mudik Lebaran dengan Kendaraan Listrik Melonjak 460%, Masyarakat Tak Gentar Jarak Jauh!
BMKG: Waspadai Cuaca...
BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur Akibat Bibit Siklon Tropis
Berita Terkini
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
2 jam yang lalu
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
3 jam yang lalu
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
7 jam yang lalu
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
8 jam yang lalu
Pengadilan China Melelang...
Pengadilan China Melelang 100 Ton Buaya Hidup Rp9,2 Miliar, Tapi Pemenang Tanggung Risikonya Sendiri
10 jam yang lalu
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
11 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved