Dikecam AS Cs Atas Perang Ukraina, Menlu Rusia Walk Out

Jum'at, 23 September 2022 - 06:56 WIB
loading...
A A A
"Ini bahkan lebih mengkhawatirkan ketika digabungkan dengan operasi penyaringan yang dilakukan pasukan Rusia di seluruh bagian Ukraina yang mereka kendalikan," ucap Blinken.

“Ini adalah strategi jahat: mencabut ratusan ribu orang Ukraina dengan kekerasan; bus di Rusia untuk menggantikan mereka; mengadakan pemungutan suara; dan memanipulasi hasil guna menunjukkan dukungan yang hampir bulat untuk bergabung dengan Federasi Rusia. Langsung dari buku pedoman Krimea,” tuturnya.

Dia kembali menyerukan pertanggungjawaban atas kejahatan yang terungkap di wilayah yang sebelumnya diduduki Rusia di Ukraina seperti Bucha, Irpin, Izyum, di mana kuburan massal telah ditemukan dan para penyintas menceritakan tindakan penyiksaan.

"Ini bukan tindakan unit jahat; mereka sesuai dengan pola yang jelas di seluruh wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Rusia," kata Blinken.

"Ini adalah salah satu dari banyak alasan kami mendukung berbagai upaya nasional dan internasional untuk mengumpulkan dan memeriksa bukti yang meningkat dari kejahatan perang di Ukraina," ia menambahkan.

Blinken menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Ukraina dan meminta negara lain untuk melakukan hal yang sama.



"Presiden Putin membuat pilihannya. Sekarang terserah semua negara kita untuk membuat pilihan kita. Beritahu Presiden Putin untuk menghentikan kengerian yang dia mulai. Katakan padanya untuk berhenti menempatkan kepentingannya di atas kepentingan seluruh dunia, termasuk rakyatnya sendiri. Katakan padanya untuk berhenti merendahkan Dewan ini dan semua yang diperjuangkannya," kata Blinken.

"Satu orang memilih perang ini. Dan satu orang bisa mengakhirinya," ucapnya.

"Karena jika Rusia berhenti berperang, perang berakhir. Jika Ukraina berhenti berperang, Ukraina berakhir," pungkasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1989 seconds (0.1#10.140)