Sekolah Palestina Mogok Tolak Israelisasi Lewat Kurikulum
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Sekitar 98.400 siswa Palestina di Yerusalem melakukan mogok sekolah pada hari Senin. Mereka memprotes pemberlakuan kurikulum Israel secara paksa terhadap semua sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas Palestina di kota itu oleh kementerian pendidikan Israel.
Pemogokan itu diserukan oleh komite persatuan orang tua dan didukung oleh semua faksi Palestina serta organisasi masyarakat sipil.
Langkah itu diumumkan selama akhir pekan, setelah keluarga dan siswa berdemonstrasi di depan beberapa sekolah pada hari Sabtu, menentang upaya Israel untuk memaksakan buku pelajaran Israel pada administrasi sekolah.
“Selama bertahun-tahun, kami sebagai keluarga telah menyediakan buku pelajaran kurikulum Palestina untuk sekolah-sekolah kami di Yerusalem,” ujar Falasteen Zughayer, ibu dari siswa kelas 5 dan anggota komite orang tua Kufr Aqab, seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (21/9/2022).
Kufr Aqab adalah lingkungan ramai di utara Yerusalem yang secara historis dan administratif merupakan bagian dari kota, tetapi telah dipisahkan oleh tembok ilegal Israel.
"Sekitar sebulan yang lalu, satu minggu sebelum awal tahun ajaran, kementerian pendidikan Israel mengirim buku teks Israel ke sekolah kami dan memberi tahu direktur bahwa jika mereka tidak mengajar, mereka akan dipecat dari pekerjaan mereka," ungkap Zughayer.
"Persatuan komite orang tua melakukan berbagai diskusi dengan direktur sekolah, tetapi mereka memberi tahu kami bahwa tangan mereka diikat," ujarnya.
"Saat itulah kami memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan memulai aksi protes," tegasnya.
Sekolah-sekolah Palestina di Yerusalem baik negeri, dijalankan langsung oleh kementerian pendidikan Israel, sekolah-sekolah PBB yang dijalankan oleh badan pengungsi UNRWA, atau swasta, termasuk sekolah Islam dan Kristen, dijalankan oleh departemen wakaf Islam atau oleh gereja.
Pemogokan itu diserukan oleh komite persatuan orang tua dan didukung oleh semua faksi Palestina serta organisasi masyarakat sipil.
Langkah itu diumumkan selama akhir pekan, setelah keluarga dan siswa berdemonstrasi di depan beberapa sekolah pada hari Sabtu, menentang upaya Israel untuk memaksakan buku pelajaran Israel pada administrasi sekolah.
“Selama bertahun-tahun, kami sebagai keluarga telah menyediakan buku pelajaran kurikulum Palestina untuk sekolah-sekolah kami di Yerusalem,” ujar Falasteen Zughayer, ibu dari siswa kelas 5 dan anggota komite orang tua Kufr Aqab, seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (21/9/2022).
Kufr Aqab adalah lingkungan ramai di utara Yerusalem yang secara historis dan administratif merupakan bagian dari kota, tetapi telah dipisahkan oleh tembok ilegal Israel.
"Sekitar sebulan yang lalu, satu minggu sebelum awal tahun ajaran, kementerian pendidikan Israel mengirim buku teks Israel ke sekolah kami dan memberi tahu direktur bahwa jika mereka tidak mengajar, mereka akan dipecat dari pekerjaan mereka," ungkap Zughayer.
"Persatuan komite orang tua melakukan berbagai diskusi dengan direktur sekolah, tetapi mereka memberi tahu kami bahwa tangan mereka diikat," ujarnya.
"Saat itulah kami memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri dan memulai aksi protes," tegasnya.
Sekolah-sekolah Palestina di Yerusalem baik negeri, dijalankan langsung oleh kementerian pendidikan Israel, sekolah-sekolah PBB yang dijalankan oleh badan pengungsi UNRWA, atau swasta, termasuk sekolah Islam dan Kristen, dijalankan oleh departemen wakaf Islam atau oleh gereja.