Dihajar Krisis, Iran Tawarkan 600.000 Ton BBM ke Lebanon
loading...
A
A
A
Pada Senin, Kedutaan Besar Iran di Beirut mengatakan kapal bahan bakar bisa berada di Lebanon dalam waktu dua pekan.
Stasiun televisi lokal Al-Manar melaporkan Teheran telah menawarkan 600.000 ton BBM untuk dikirim selama lima bulan.
Sumber dari Kementerian Energi Lebanon mengkonfirmasi jumlah tersebut dan mengatakan kesepakatan itu kemungkinan akan diselesaikan pada hari berikutnya.
"Kami mengirim delegasi teknis ke Teheran dan mereka sedang mempelajari detailnya," ungkap juru bicara Kementerian Energi Lebanon kepada Reuters, Selasa (20/9/2022).
Tahun lalu, Iran mengirim bahan bakar ke Hizbullah, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya.
Bahan bakar itu dikirim ke Suriah dan kemudian dibawa ke Lebanon dengan truk dalam upaya menghindari sanksi AS terhadap sektor energi Iran.
Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun atas hal itu tahun lalu. Kedutaan Besar AS tidak segera memberikan komentar pada Selasa.
Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, telah berulang kali mendesak pemerintah Lebanon beralih ke Iran untuk bahan bakar guna meredakan krisis energinya.
Stasiun televisi lokal Al-Manar melaporkan Teheran telah menawarkan 600.000 ton BBM untuk dikirim selama lima bulan.
Sumber dari Kementerian Energi Lebanon mengkonfirmasi jumlah tersebut dan mengatakan kesepakatan itu kemungkinan akan diselesaikan pada hari berikutnya.
"Kami mengirim delegasi teknis ke Teheran dan mereka sedang mempelajari detailnya," ungkap juru bicara Kementerian Energi Lebanon kepada Reuters, Selasa (20/9/2022).
Tahun lalu, Iran mengirim bahan bakar ke Hizbullah, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya.
Bahan bakar itu dikirim ke Suriah dan kemudian dibawa ke Lebanon dengan truk dalam upaya menghindari sanksi AS terhadap sektor energi Iran.
Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun atas hal itu tahun lalu. Kedutaan Besar AS tidak segera memberikan komentar pada Selasa.
Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, telah berulang kali mendesak pemerintah Lebanon beralih ke Iran untuk bahan bakar guna meredakan krisis energinya.
(sya)