Dihajar Krisis, Iran Tawarkan 600.000 Ton BBM ke Lebanon

Selasa, 20 September 2022 - 21:03 WIB
loading...
Dihajar Krisis, Iran...
Seorang pekerja mengisi mobil dengan bahan bakar minyak di pompa bensin di Beirut, Lebanon, 24 Juni 2021. Foto/REUTERS/Mohamed Azakir
A A A
TEHERAN - Iran menawarkan 600.000 ton bahan bakar minyak (BBM) ke Lebanon selama lima bulan untuk membantu meringankan krisis listrik.

Para pejabat Iran mengatakan hal itu kepada delegasi teknis Lebanon yang mengunjungi Teheran pada Selasa (20/9/2022), seperti dilansir stasiun TV Lebanon Al-Manar.

Jika kesepakatan BBM berhasil, itu akan menjadi pasokan bahan bakar pertama Iran langsung ke Lebanon setelah sebelumnya mengirim bahan bakar ke sekutunya Hizbullah.



Hizbullah merupakan gerakan bersenjata yang kuat yang merupakan bagian dari pemerintah koalisi Lebanon.

Lebanon berjuang dengan pemadaman listrik selama beberapa dekade tetapi krisis ekonomi sejak 2019 telah menguras kas negara, memperlambat impor bahan bakar untuk pembangkit listrik pemerintah.

Kondisi itu membuat sebagian besar warga hanya memiliki satu atau dua jam listrik yang disediakan negara per hari.



Krisis itu memaksa rumah tangga bergantung pada langganan generator pribadi yang tarifnya meroket karena harga bahan bakar global melonjak.

“Iran awal bulan ini menawarkan Lebanon hadiah bahan bakar dalam spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan pembangkit listrik Lebanon,” ungkap sumber kepada Reuters, tanpa rincian tentang jenis bahan bakar.

Pada Senin, Kedutaan Besar Iran di Beirut mengatakan kapal bahan bakar bisa berada di Lebanon dalam waktu dua pekan.

Stasiun televisi lokal Al-Manar melaporkan Teheran telah menawarkan 600.000 ton BBM untuk dikirim selama lima bulan.

Sumber dari Kementerian Energi Lebanon mengkonfirmasi jumlah tersebut dan mengatakan kesepakatan itu kemungkinan akan diselesaikan pada hari berikutnya.

"Kami mengirim delegasi teknis ke Teheran dan mereka sedang mempelajari detailnya," ungkap juru bicara Kementerian Energi Lebanon kepada Reuters, Selasa (20/9/2022).

Tahun lalu, Iran mengirim bahan bakar ke Hizbullah, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya.

Bahan bakar itu dikirim ke Suriah dan kemudian dibawa ke Lebanon dengan truk dalam upaya menghindari sanksi AS terhadap sektor energi Iran.

Amerika Serikat tidak mengambil tindakan apa pun atas hal itu tahun lalu. Kedutaan Besar AS tidak segera memberikan komentar pada Selasa.

Pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, telah berulang kali mendesak pemerintah Lebanon beralih ke Iran untuk bahan bakar guna meredakan krisis energinya.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)